Founder Mayapada Group, Dato Sri Tahir, mengatakan bahwa salah satu ketakutan terbesar dalam hidupnya adalah menjadi pribadi yang lupa diri akibat terlena oleh kekayaan. Terlebih lagi, Tahir mengakui ia hidup dengan berbagai nikmat dan serba kecukupan.
"Saya hidup di dalam serba kecukupan. Rumah saya bagus, mobil saya bagus, kantor saya bagus. Kalau saya tidak hati-hati, saya akan menjadi orang yang lupa diri," ungkap Tahir dilansir Olenka pada Selasa (18/11/2025).
Dato Sri Tahir menjelaskan bahwa ia berasal dari keluarga sederhana di Kota Surabaya. Ketika muda ia merantau ke Jakarta dan sukses membangun Mayapada Group. Kesuksesan membangun Mayapada Group tentu bukan kerja keras seorang diri. Ada banyak pertolongan yang mengantarkan dirinya menjadi pengusaha ternama seperti saat ini.
Baca Juga: Uang Itu Penting, Dato Sri Tahir: Tapi Ada yang Lebih Bermakna daripada Kekayaan
"Habitat saya adalah orang yang lemah, grup yang lemah atau orang yang tidak mampu. Saya tidak pernah mengubah habitat dari dulu. Karena saya datang dari keluarga normal, keluarga lemah, jadi saya tidak pernah mengubah habitat ini," tambah Tahir.
Maka dari itu, lanjut Tahir, ia senantiasa mengingatkan diri bahwa ia berasal dari kelompok tak mampu. Salah satu cara mengingatkan diri adalah dengan membantu sesama yang membutuhkan pertolongan. Ia menegaskan, kunjungan ke lokasi bencana atau musibah menjadi momen refleksi bagi dirinya.
"Setiap kali saya mengunjungi tempat musibah, tempat tragedi, bukan saya menolong mereka, merekalah yang menolong saya, mengingatkan kembali ke saya, membangun saya yang tadi merasa everything for granted. Jadi saya dibangun kembali, supaya saya tahu tidak jauh dari tempat saya tinggal masih banyak orang susah. Ini penting," tegasnya lagi.