Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memang punya pandangan dan metodologi ekonomi yang berbeda jauh dengan pendahulunya Sri Mulyani, Jokowi mengatakan keduanya berbeda mazhab
Adapun Sri Mulyani merupakan menteri keuangan yang menjabat selama masa pemerintahan Jokowi ia direshuffle presiden Prabowo beberapa hari lalu, posisinya digantikan Purbaya yang langsung membuat gebrakan dengan menarik dana Rp200 triliun di Bank Indonesia yang selama ini terparkir di sana, dana itu kemudian disuntik ke perbankan dengan harapan dapat mengerek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sekarang ini sedang tiarap.
Baca Juga: Hari ini, Menkeu Purbaya Alirkan Dana Rp200 Triliun ke Perbankan RI
"Bagus, bagus. Saya kenal baik dengan Pak Purbaya. Sangat bagus dan mazhabnya memang berbeda dengan Bu Sri Mulyani. Mazhab ekonominya berbeda dengan Bu Sri Mulyani," kata Jokowi dilansir Sabtu (13/9/2025).
Jokowi sama sekali tidak keberatan dengan terdepaknya Sri Mulyani dari Kabinet Merah Putih, dia mengatakan pergantian menteri keuangan itu mendapat respons positif pasar
"Kalau kita melihat dari respons pasar, respons masyarakat saya lihat IHSG juga kembali naik, kemudian dolar terhadap rupiah melemah, rupiah menguat. Artinya pasar bisa menerima itu," tuturnya.
"Kalau pasar menerima artinya investor, aliran uang akan kembali masuk ke negara kita," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan bahwa reshuffle atau perombakan Kabinet Merah Putih sepenuhnya menjadi kewenangan Presiden Prabowo Subianto.
"Reshuffle kabinet, reshuffle menteri itu adalah hak prerogratif Presiden. Kewenangan penuh dari Presiden Prabowo Subianto," kata dia.
Baca Juga: Apa Dampak Kebijakan Menteri Purbaya Guyur Rp200 T ke Perbankan?
Sebelumnya, Prabowo melakukan reshuffle sejumlah menteri, termasuk mengganti Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dari Abdul Kadir Karding ke Mukhtarudin, serta Menteri Koperasi dari Budi Arie Setiadi ke Fery Juliantono.
Adapun posisi Menko Polkam yang sebelumnya dijabat Budi Gunawan dan Menpora yang sebelumnya dijabat Dito Ariotedjo kini masih kosong.