Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak memprotes atas tudingan dirinya terlibat dalam kekisruhan yang terjadi di Kamar Dagang (Kadin) Indonesia.

Diketahui, keributan di Kadin masih terus bergulir usai menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang memutuskan Anindya Bakrie menggeser posisi Ketua Umum Arsjad Rasjid.

Baca Juga: Soal Ribu-Ribut di Kadin, Bahlil Bilang Begini...

Baca Juga: Terusir dari Menara Kadin, Arsjad Rasjid Akan Tetap Kerja dan Cari Kantor Baru Secepatnya

Baca Juga: 'Rebutan' Kursi Ketum KADIN, Begini Rekam Jejak Arsjad Rasjid vs Anindya Bakrie

Hasil Munaslub yang dihadiri 28 dari 34 Kadin provinsi dan 25 asosiasi yang digelar pada Sabtu (14/09/2024) lalu memutuskan bahwa Anindya Bakrie terpilih secara aklamasi menduduki posisi Ketum Kadin untuk periode 2024-2029. Namun, tersiar kabar bahwa Munaslub yang sudah digelar tersebut bersifat ilegal dan dianggap tidak sah karena menyalahi AD/ART organisasi.

Terkait itu, Kepala Negara pun meminta Kadin untuk menyelesaikan secara baik-baik di internal organisasi tersebut. Bukan tanpa alasan, ia pun mengimbau kekisruhan tersebut tidak sampai menggangu investasi.

"(Kadin) ini bukan organisasi politik, ini adalah organisasi pengusaha. Sehingga saya minta diselesaikan secara baik-baik di internal Kadin. Jangan nanti bola panasnya disorong ke saya," katanya di Jakarta, Selasa (17/9/2024).

Selama menjabat Presiden RI, ia pun mengaku selalu berhubungan baik dengan Ketua Umum Kadin. "Selama 10 tahun saya menjabat saya dekat dengan Kadin, tidak sekali dua kali saya datang di acara Kadin. Dulu baik dengan Pak Suryo Bambang, baik dengan Pak Rosan Roeslani, baik juga dengan Pak Arsjad (Rasjid), baik juga dengan Pak Anin (Anindya Bakrie), baik semuanya," bebernya.

Lebih lanjut, dirinya mempersilahkan siapa pun, baik Anindya Bakrie, maupun Arsjad Rasjid untuk bertemu dirinya.

"Siapa pun bertemu dengan saya, saya terbuka, enggak ada masalah tapi sekali lagi selesaikan masalah Kadin ini di internal Kadin. Jangan menyorong bola panasnya ke Presiden, itu saja," tukasnya.

Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah bila Presiden Jokowi ikut cawe-cawe atau campur tangan dalam urusan pelaksanaan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang menetapkan Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin menggantikan Arsjad Rasjid. 

"Presiden sangat menghormati Kadin sebagai lembaga independen yang memiliki mekanisme internal sesuai AD/ART Kadin," kata Arinya.

"Tidak ada cawe-cawe dari presiden. Itu urusan internal Kadin," sambungnya.