Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkelakar dirinya tak berani menyebut angka tertentu di hadapan publik lantaran takut disalah persepsikan sebagai bentuk dukungan kepada calon presiden dan wakil presiden tertentu pada Pilpres 2024 ini. 

Candaan itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya di pembukaan Kongres GP Ansor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2/2/2024).

Baca Juga: Hashim Minta Prabowo Tak Ikuti Langkah Mahfud yang Pilih Hengkang dari Kabinet Jokowi

"Kita tahu pemilu Februari nanti ada agenda akbar nasional. Karena sudah mendekati sudah sangat dekat pemilu, saya tidak berani menyinggung masalah angka," kata Jokowi.

Dalam sambutannya itu, kepala negara juga meminta masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya. Tak hanya itu, dia juga mengajak masyarakat untuk mengawal Pemilu 2024 supaya hajatan lima tahunan itu berjalan jujur dn adil. Pemilu kali ini lanjut Jokowi mesti di sambut dengan riang gembira jangan sampai ini menjadi ajang perpecahan. 

"Tidak meresahkan. Dan persatuan dan keutuhan bangsa harus di atas segala-galanya," kata dia.

Jokowi juga memohon para tokoh agama, cendekiawan dan keluarga besar GP Ansor dapat melanjutkan keberlanjutan pembangunan. Baginya, pembangunan yang sudah berjalan jauh saat ini harus terus dikawal.

Baca Juga: Jokowi-Prabowo Umbar Kemesraan, Anies Baswedan: Orde Baru Dulu Pemerintah Juga Berpihak ke Satu Calon

Baca Juga: Anies Blak-blakan di Hadapan Warga Tionghoa, Nama Ahok Disebut-sebut

"Tugas kita bukan hanya mengawal pemilu. tugas kita juga mengawal pemerintahan ke depan, agar mampu menjalankan tugas sebaik-baiknya memenangkan Indonesia dalam persaingan ke depan," kata dia.