Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) angkat bicara merespons kritik dar berbagai kampus dan civitas akademika yang mengkritik Presiden Joko Widodo.
SBY mengaku terusik dan gusar sebab di tengah kritik kepala negara muncul pula negara akan chaos bila Pilpres 2024 berlangsung satu putaran, karena ada kecurangan. Bahkan kata SBY, ada isu gerakan people power jika pesta demokrasi lima tahunan sekali itu satu putaran.
SBY menyampaikan keresahannya dalam pidato politiknya bertajuk
"Indonesia 5 Tahun ke Depan; Yang Sudah Baik Lanjutkan, Yang Belum Perbaiki' di salah satu hotel di Cibubur, Jatisampurna, Bekasi, seperti dikutip, Kamis (8/2/2024).
Baca Juga: Menko PMK Bantah Presiden Jokowi Politisasi Bansos
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat ini juga mengaku terusik dengan gerakan sejumlah akademisi di sejumlah kampus. Mereka khawatir pada pemilu yang jujur dan adil tidak dapat berlangsung
"Ada satu hal yang mengusik hati dan pikiran saya di pengujung masa kampanye. Saat ini muncul gerakan dan pernyataan kritis dari kalangan kampus," ungkap SBY.
Pendiri Partai Demokrat ini menuturkan, rektor, guru besar, dan mahasiswa di berbagai daerah, saat ini menyuarakan pentingnya pemilu yang damai jujur dan adil. Secara implisit, mereka khawatir jika Pemilihan Umum atau Pemilu 2024 ini tidak berlangsung secara damai, jujur, dan secara adil.
SBY juga mengungkap adanya pernyataan politik yang lebih jauh lagi. Salah satunya adalah sikap yang menyatakan jika Pilpres hanya berlangsung satu putaran, berarti itu curang.
Bahkan narasinya lebih jauh lagi menyatakan bahwa jika pilpresnya curang, maka sejumlah kelompok masyarakat tidak akan menerima dan negara siap-siap chaos.
"Situasi ini tidak terjadi di empat Pemilu sebelumnya. Karenanya, melalui mimbar ini saya ingin menyampaikan pandangan saya. Pandangan dari seorang yang tidak pernah absen dalam 20 tahun pemilu di era reformasi dan demokrasi," tuturnya.
Baca Juga: TKN Respons Kritik Ahok ke Prabowo-Gibran dan Jokowi
Baca Juga: Teori Kuda Putih Jokowi: Ahok Dipakai untuk Gagalkan Koalisi Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin
SBY mengemukakan pendapatnya bahwa sikap menuduh, apalagi memastikan Pilpres ini pasti curang dan hasilnya pasti akan ditolak, tentulah berlebihan