Maestro properti Tanah Air Ciputra telah lama merengkuh kesuksesan setelah melewati berbagai jalanan terjal. Kesuksesan besar yang ia nikmati hari ini bukan berkat yang jatuh begitu saja dari langit, itu diraih lewat perjuangan keras di masa lampau.
Bagi Ciputra, kesuksesan hanya bisa diraih oleh mereka yang pantang menyerah. Kesuksesan adalah milik mereka yang telah melewati tahap bisa mengalahkan diri sendiri. Sebab banyak kekalahan datang akibat emosi yang tak bisa dikendalikan. Manusia kadang rapuh dilumat nafsu yang tak diatur.
“Jika ingin sukses belajarlah dari orang-orang yang berhasil mengatasi berbagai kegagalan dan kekecewaan di hidup mereka. Jangan hanya melihat panggung bercahaya, karena silau cahaya tidak akan mendidik kita apa-apa,”kata Ciputra dilansir Olenka.id Jumat (25/7/2025).
Teori Kesuksesan
Ciputra punya tiga teori untuk meraih kesuksesan, teori itu sudah bertahun-tahun ia aplikasikan di Jaya Group sebuah perusahaan properti milik Ciputra yang telah melahirkan sederet karya mentereng.
Kedengarannya sederhana, namun tidak semua orang bisa menjalankan teori IPE yang dicetus Ciputra. IPE merupakan akronim dari Integritas. Profesionalisme. Entrepreneurship. Menurutnya tiga poin ini saling terkait, apabila salah satunya diabaikan, maka kesuksesan sukar direngkuh.
“Untuk menjadi sukses, orang perlu memperlihatkan integritas dan profesionalitas,” ujarnya.
Integritas kata Ciputra bakal melahirkan kepercayaan. Mereka yang berintegritas tinggi sudah pasti penuh komitmen, dan tanggung jawab. Dalam bisnis kepercayaan di atas segalanya, tanpa kepercayaan bisnis dipastikan mandek.
“Bagaimana mungkin bisnis bisa berjalan jika orang tak percaya? Profesionalisme menjaga kualitas kerja sehingga mencapai hasil terbaik,” tuturnya.
Selanjutnya adalah profesionalisme yang membuat orang bakal ketergantungan lantaran sudah yakin dengan hasil akhir. Namun profesionalisme itu bakal sia-sia jika tak disokong Entrepreneurship
“Tanpa jiwa entrepreneur, kita akan sulit menciptakan hal-hal yang mendobrak. Di dalam entrepreneurship ada energi kreatif, ada inovasi, ada pencarian solusi yang melahirkan ide yang mendorong perubahan, ada semangat untuk mencipta sesuatu yang tidak terpikirkan sebelumnya,” katanya lagi.
“Seseorang yang berjiwa entrepreneur memiliki peluang lebih banyak untuk berkembang karena jiwa mereka selalu mencari, mencipta, dan memecahkan masalah. Perusahaan yang inovatif akan terus berkelanjutan,” tambahnya.
Keajabain Entrepreneurship
Ciputra telah membuktikan sendiri betapa ampuhnya teori IPE. Dari tiga poin penting dalam teori ini kata dia entrepreneur menjadi ujung tombak dan penentu sukses tidaknya sebuah bisnis.
Karena gelora jiwa entrepreneur pula Ciputra sukses melahirkan berbagai mahakarya, proyek-proyek yang semula dianggap mustahil dikerjakan satu per satu ia tuntaskan
“Entrepreneurship membuat saya bisa bergerak melaju dengan proyek-proyek yang sebelumnya dianggap tak mungkin,” ucapnya.
Baca Juga: Ketika Ciputra Menantang Diri Sendiri di Rimba Bisnis Komputer
“Amat beruntung saya disodori proyek-proyek yang sulit sehingga saya terpacu untuk belajar dan dipaksa keadaan untuk mencari jalan keluar. Pada saat itulah jiwa entrepreneur saya diasah. Dan, saya bangga akan itu. Berkat kemauan keras untuk memecahkan kesulitan, tidak heran bila kemudian perkembangan baik juga terjadi,” imbuhnya.
Proyek revitalisasi Pasar Senen adalah titik awal Ciputra mengasah jiwa entrepreneur, proyek itu terima walau sokongan dananya pas-pasan dan cenderung kurang.
“Dulu, dana yang tersedia jauh dari cukup. Khawatir dana itu akan menguap untuk biaya operasional yang nonpembangunan, saya kemudian memutar dana itu dengan membangun kompleks perumahan di kawasan Slipi. Uangnya saya pakai untuk membangun Pasar Senen. Itulah entrepreneur,” bebernya.
Hal yang sama juga ia terapkan pada proyek Ancol, salah satu proyek yang menurutnya sangat sukar sebab di tahun 1966, Ancol hanyalah hamparan lahan berupa urukan pasir. Area Ancol sudah tertimbun pasir dari bentuk semula yang berupa hutan rawa mengerikan. Namun, timbunan pasir itu hanya sejauh 200 meter dari bibir pantai sehingga kemudian lahannya bercampur dengan lumpur.
Amat mudah untuk merasa pesimis melihat tampilan Ancol sebelum dibangun. Hampir semua orang yang mengetahui perihal rencana pembangunan Ancol mengatakan pada Ciputra untuk mengurungkan niatnya membangun Ancol, namun Ciputra tetap pada pendirian
"Mereka bilang tinggalkan saja, Ciputra. Percuma. Jin saja tidak mungkin bisa membangun Ancol! Namun, saya tidak mau menyerah. Saya yakin saya bisa bekerja dengan integritas dan profesionalitas untuk membangun Ancol,” ucapnya.