Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menyebut kebinekaan di Indonesia semakin dirawat dan dijaga dengan baik seiring berjalannya waktu. Hal ini dibuktikan penetapan Imlek sebagai hari libur nasional.
Sekretaris Jenderal LPOI Denny Sanusi mengatakan, dengan menetapkan Imlek menjadi hari libur nasional, maka itu menjadi kesempatan bagi warga Tionghoa untuk menunjukkan pentas budayanya kepada masyarakat luas. Imbasnya, saat ini masyarakat begitu terbuka menerima warga Tionghoa yang dulunya cenderung menutup diri.
"Berkah perayaan Imlek dapat dirasakan oleh seluruh etnis Tionghoa dengan makin berkurangnya sentimen negatif yang biasanya dihembuskan seiring dengan ajang politik tertentu," kata Denny dilansir Kamis (30/1/2025).
Denny Sanusi mengatakan, perayaan Imlek mengingatkan atas kebijaksanaan Pemerintah Indonesia yang menetapkan Konghucu sebagai agama ke-6 di Indonesia. Hal ini tentu sangat berarti karena mayoritas warga Tionghoa beragama Konghucu.
"Sehingga semua yang dulu dianggap tabu di masyarakat Indonesia sudah diakui negara dengan keluarnya kebijakan ini,” kata Denny Sanusi, yang merupakan mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
Denny Sanusi juga mengapresiasi keterlibatan warga non-Tionghoa dalam perayaan Imlek dari tahun ke tahun.
Menurut Denny Sanusi, hal ini akan sangat baik bagi masyarakat dalam mengenal kebudayaan, karena pertukaran kebudayaan bisa semakin mempererat tali silaturahmi antargolongan masyarakat.
Contohnya, kata dia, saat ini sering dijumpai bahwa permainan barongsai dan liong bukan hanya dimainkan oleh warga Tionghoa saja, tetapi juga warga secara umum.
Kemudian, lanjut dia, Imlek juga dikenal dengan ragam kulinernya yang juga bisa dibagikan kepada tetangga atau teman yang beragama Islam, seperti dodol atau kue keranjang.
Untuk itu, Denny Sanusi menilai saat ini Imlek sudah bukan perayaan agama saja, melainkan juga sebagai perayaan budaya. Pasalnya banyak pula warga etnis Tionghoa yang beragama Islam juga merayakannya.
Baca Juga: Prabowo-Mega Saling Membutuhkan
"Saya sendiri sebagai Muslim tetap merayakan Imlek dalam konteks kebudayaan. Bagi saya, perayaan Imlek membuat saya bersyukur karena hubungan silaturahmi dengan sesama warga Tionghoa dapat dibangun melalui pintu kebudayaan," kata Denny Sanusi.