Pemilik MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, mengaku sempat dikeluarkan dari sekolah saat duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA). Kala itu, ujar pria yang akrab disapa Hary Tanoe ini, dirinya malas belajar sehingga nilai rapornya anjlok.
Pria kelahiran 26 September 1965 ini bercerita, butuh kemauan yang kuat untuk mengubah karakternya menjadi pribadi yang lebih rajin. Dia mengakui, bukanlah hal yang mudah untuk melakukannya.
Baca Juga: Bukan Sokongan Finansial, Hary Tanoe Beber Senjata Rahasia Jadi Entrepreneur Sukses
"Oktober 1983, saya dikeluarkan dari sekolah. Saat itu, saya kelas 3 SMA. Sempat nganggur dan tidak pernah belajar, saya kemudian insaf untuk jadi anak baik. Ternyata prosesnya tidak mudah," ujarnya dalam sebuah kesempatan, dikutip Olenka pada Rabu (18/9/2024).
Bungsu dari enam bersaudara ini mulai sadar akan pentingnya mengubah karakter menjadi lebih baik saat akan melanjutkan kuliah. Demi mendapatkan ijazah SMA, Hary Tanoe harus mengikuti ujian paket C.
"Untuk lanjut kuliah harus punya ijazah SMA, akhirnya saya ikut ujian persamaan yang sekarang disebutnya paket C. Setelah lulus, saya melanjutkan kuliah ke Canada," terang lulusan Master of Business Administration dari Ottawa University, Ottawa, Kanada ini.
Atas kemauan yang kuat untuk berubah tersebut, Hary Tanoe kini menjadi salah satu pebisnis sukses di Indonesia. Grup medianya mencakup empat jaringan televisi swasta (RCTI, MNCTV, GTV, iNews), beberapa radio seperti Trijaya FM, dan juga beberapa media cetak seperti Harian Seputar Indonesia.