Hari Gizi Nasional yang diperingati pada 25 Januari 2025 lalu mengusung tema "Pilih Makan Bergizi untuk Keluarga Sehat". Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,5 persen dan sebagian besar anak yang mengalami malnutrisi juga kekurangan vitamin D.
Berkaitan dengan hal tersebut, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) mengingatkan pentingnya vitamin D sebagai tambahan gizi untuk tumbuh kembang si kecil. Medical PT Kalbe Farma Tbk, dr. Karen Denisa, menjelaskan bahwa tubuh manusia membutuhkan nutrisi untuk bisa bekerja dengan optimal, yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan salah satunya yang paling sering dilupakan adalah vitamin D.
Baca Juga: Kalbe Group Gandeng Unair dan UI Dorong Kebermanfaatan Litbang Bagi Industri
"Padahal, vitamin D memiliki fungsi yang sangat banyak, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Salah satu fungsi yang paling penting adalah untuk penyerapan kalsium di tubuh kita. Kalau vitamin D kita kurang, penyerapan kalsium kurang dan efeknya, apalagi di anak-anak, bisa mengganggu tubuh kembang akibat pertumbuhan tulang tidak maksimal," jelas dr. Karen Denisa, dikutip Kamis (30/1/2025).
"Kekurangan vitamin D dapat ditunjukkan dengan tanda-tanda pertumbuhan tulang anak menjadi lambat, tulangnya lunak, atau sering sakit, khususnya bagi anak-anak yang zaman sekarang gemar bermain gadget di rumah dibandingkan main di luar rumah sehingga jarang sekali terkena paparan sinar matahari. Gejala dan hal tersebut merupakan indikasi untuk mengonsumsi suplementasi vitamin D," jelasnya melanjutkan.
Ada banyak sumber Vitamin D, salah satunya dari sinar matahari yang bisa membuat zat di kulit berubah menjadi vitamin D di tubuh secara alami. Namun, hal itu terbilang rumit karena yang dibutuhkan dari sinar matahari adalah UVB dan kadarnya tidak boleh terlalu tinggi. Apabila ingin mendapatkan vitamin D dari matahari, disarankan berjemur di pagi hari pada pukul 07.00 hingga 09.00 dengan durasi kurang lebih 10—15 menit.
'Selain dari sinar matahari, 10—20 persen kebutuhan di tubuh terhadap vitamin D didapatkan dari makanan. Bisa dari ikan berlemak seperti salmon atau tuna, kemudian kuning telur yang mudah didapatkan. Lalu, hati sapi atau juga susu, itu mengandung vitamin D, tetapi kadang-kadang matahari dan makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan vitamin D kita. Jadi, kita juga butuh suplemen vitamin D, contohnya adalah Prove D3," jelas dr. Karen.
Product Executive Prove D3 Drops, Bernadeta Pratika, menjelaskan bahwa Kalbe memiliki Prove D3 sediaan drops, yaitu produk vitamin D 400 IU per tetes. Prove D3 Drops dapat dikonsumsi semua umur, termasuk anak-anak bahkan bayi. Prove D3 juga tersedia dalam sediaan tablet kecil 1000 IU, dan tablet kecil 5000 IU. Kedua sediaan tersebut dapat dikonsumsi anak-anak, remaja, orang dewasa, hingga lansia (lanjut usia). Besaran tersebut dapat disesuaikan dengan jumlah kebutuhan unit per hari untuk anak hingga orang tua.
"Uniknya, Prove D3 drops dapat dikonsumsi dengan berbagai cara karena rasanya yang tawar. Hal ini sangat membantu untuk anak-anak yang sensitif terhadap rasa tertentu, yakni tidak akan mengganggu indera perasa anak. Prove D3 dapat dikonsumsi dengan cara diteteskan langsung ke lidah, tetapi pipet tidak boleh terkena bibir supaya tidak terkontaminasi. Bisa juga dikonsumsi dengan berkreasi supaya anak mau konsumsi vitamin, misalnya dicampur dengan es krim, makanan, atau susu," pungkasnya.