Dalam rangka menyemarakkan Hari Anak Nasional, Traditional Games Return (TGR) bersama London School of Public Relations (LSPR) memperkenalkan kampanye edukatif bertajuk “Tradifun” di Sekolah Serafine Bakti Utama bagi siswa sekolah dan orang tuanya.
Program ini sukses mengundang 100 siswa dan 80 orang tua dan memadukan literasi digital, edukasi parenting, dan permainan tradisional sebagai solusi bagi keluarga Indonesia dalam mendukung perkembangan anak di era digital ini.
Laporan We Are Social 2025 menyatakan bahwa pengguna internet Indonesia sudah mencapai 221 juta, setara dengan 79,5 persen dari total populasi Indonesia, menjadikannya sebagai salah satu negara dengan pengguna internet tertinggi di dunia.
Namun, menurut data dari BPS 2024, 39,71% anak usia dini di Indonesia telah menggunakan telepon seluler, dan sementara 35,57 persen lainnya sudah mengakses internet. Fenomena ini memunculkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap perkembangan anak, baik secara emosional maupun sosial.
Menjawab tantangan ini, Tradifun mengajak masyarakat terutama para orang tua untuk hadir lebih aktif dalam kehidupan anak, dengan pendekatan yang menyenangkan dan mendidik.
Berikut ini adalah tips dari kampanye Tradifun yang dapat membantu menjauhkan anak dari ketergantungan gadget, sekaligus memperkuat relasi dalam keluarga.
1. Buat Zona Bebas Gadget lewat Permainan Tradisional
Daripada melarang anak secara tiba-tiba, ciptakan suasana bermain yang seru tanpa layar. Para orang tua dapat memulai kebiasaan ini dengan mendedikasikan satu waktu untuk hadir bagi anak-anak pada pagi atau malam hari sebagai salah satu kegiatan quality time bersama anak. Ajak anak memainkan permainan yang sederhana seperti congklak, engklek, atau bentengan yang tidak hanya dapat melatih fisik tapi juga bisa menanamkan nilai-nilai kehidupan.
“Permainan tradisional mengajarkan banyak hal penting seperti kesabaran, ketelitian, dan cara berinteraksi langsung hal yang makin langka di era digital. Untuk itu, Traditional Games Return senantiasa hadir bagi masyarakat untuk memberikan edukasi dan sesi interaktif guna mempererat hubungan keluarga, melestarikan budaya kita, serta wadah pembelajaran nilai kehidupan bagi anak-anak sebagai bekal masa depan”, ujar Aghnina Wahdini, Founder Traditional Games Return.
Baca Juga: Orangtua Perlu Hadir, Armand Hartono Tekankan Pentingnya Pendampingan Anak