“Kalau kamu mau jadi orang pintar, mau direspect sama orang, mereka selalu nilainya apa? Keadilan itu untuk siapa? Kalau untuk you. Kalau you seorang pemimpin, you musti bikin keputusan itu,” imbuhnya. 

Dengan kata lain, seorang pemimpin yang bisa membuat keputusan demi kepentingan orang banyak akan berhasil menjadi sosok pemimpin adil.

Karier Hamid Djojonegoro di Orang Tua Group dimulai pada 1977 saat ia dipercaya menjabat sebagai Direktur Pemasaran. Sejak saat itu, perannya dalam membesarkan perusahaan terus berkembang. Bersama saudara-saudaranya, Hamid aktif memperkuat fondasi bisnis keluarga ini melalui berbagai strategi kolaboratif.

Baca Juga: Hamid Djojonegoro: Konglomerat Justru Berpenampilan Sederhana, Gak Perlu Pamer

Tonggak penting terjadi pada 1997, ketika Hamid menggantikan posisi ayahnya sebagai Presiden Direktur, menyusul wafatnya sang pendiri. Di bawah kepemimpinannya, Orang Tua Group mengalami ekspansi besar-besaran hingga mampu menembus pasar global. Produk-produknya kini telah diekspor ke sejumlah negara di Asia Tenggara, seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand.

Awalnya dikenal lewat produk anggur kolesom cap Orang Tua, perusahaan ini kemudian melebarkan sayap ke berbagai lini, mulai dari makanan, minuman, hingga produk perawatan diri. Beberapa merek ikonik yang lahir dari grup ini antara lain Formula, wafer Tango, Teh Gelas, MintZ, Blaster, Oops, Kiranti, hingga Anggur Merah Cap Orang Tua yang legendaris.