Bagi generasi muda, membeli rumah bisa jadi merupakan impian yang ingin segera direalisasikan. Sayangnya, berdasarkan data dari Kementerian PUPR tahun 2019, tercatat 81 juta jiwa generasi milenial di Indonesia belum memiliki rumah sendiri.

Penyebab utama tingginya angka generasi muda yang belum memiliki rumah sendiri, antara lain, adalah harga properti yang terus meningkat dan penghasilan yang belum cukup untuk memenuhi syarat kredit rumah, seperti yang dicatat oleh Bank Indonesia. Indeks harga properti residensial di kuartal II tahun 2024 meningkat 1,92 persen secara tahunan (year on year). Keadaan tersebut membuat generasi milenial dan gen Z makin sulit untuk membeli rumah ke depannya. 

Baca Juga: Pekerja yang Sudah Punya Rumah, Wajib Ikut Tapera?

"Kami memahami bahwa tantangan yang dihadapi oleh generasi milenial dan gen Z sangat kompleks, mulai dari harga properti yang terus meningkat hingga pengelolaan utang dan biaya hidup tinggi. Kami percaya bahwa dengan edukasi finansial yang tepat, generasi muda dapat mengembangkan kebiasaan keuangan yang baik sejak dini sehingga tidak hanya membantu dalam membeli rumah pertama mereka, tetapi juga menanamkan disiplin finansial yang bermanfaat untuk masa depan mereka," terang Johanna Gani, CEO Grant Thornton Indonesia, dikutip Kamis (13/6/2024).

Maka dari itu, dalam upaya membantu generasi muda Indonesia, Grant Thornton Indonesia memberikan sejumlah tips untuk mengoptimalkan perencanaan keuangan pribadi demi mendukung pembelian rumah pertama mereka, antara lain:

1. Perencanaan Keuangan Jangka Panjang

Perencanaan keuangan untuk membeli rumah bukan hanya soal menabung dalam jangka pendek. Perencanaan keuangan akan membantu milenial dan gen Z untuk menetapkan prioritas dan tujuan hidup yang jelas, termasuk menentukan kapan mereka ingin membeli rumah dan berapa banyak mereka perlu mengumpulkan dana yang cukup, baik dari hasil menabung maupun berinvestasi, untuk kebutuhan uang muka dan biaya lainnya terkait pembelian rumah pertama. Beberapa tips dasar untuk memulai perencanaan keuangan jangka panjang adalah sebagai berikut:

a. Tetapkan target

Hal yang pertama setelah mengetahui estimasi harga rumah impian adalah menentukan target tabungan dan hitung berapa yang harus disisihkan dari penghasilan bulanan agar dapat membayar DP rumah. Perlu dipertimbangkan faktor harga rumah yang akan naik setiap tahunnya sehingga perlu dihitung pula potensi kenaikan harga rumah idaman untuk tahun-tahun yang akan datang.

b. Lunasi utang

Sebelum memutuskan menabung untuk rumah impian, sebaiknya lunasi utang maupun kredit lain dahulu agar beban pengelolaan keuangan makin ringan.

c. Hindari Hidup Konsumtif

Salah satu kunci dari perencanaan jangka panjang adalah disiplin. Pola hidup yang konsumtif dengan menghabiskan uang untuk hal-hal yang bukan kebutuhan primer tentu akan menyulitkan untuk mendukung perencanaan keuangan jangka panjang.

d. Dapatkan penghasilan tambahan 

Selain menabung dari pendapatan utama, mulailah untuk melek instrumen investasi yang mampu menghasilkan tambahan pendapatan untuk mempercepat mencapai target yang ditetapkan di awal. Selain itu, pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan melalui side job.

Baca Juga: Ulang Tahun ke-8, ruparupa Komit #BikinBeres Semua Urusan Rumah, Sebar Beragam Promo Juga Lho!

2. Dukungan Teknologi untuk Perencanaan Keuangan

Di era digital ini, teknologi memainkan peran penting dalam perencanaan keuangan. Aplikasi perencanaan keuangan dan manajemen anggaran dapat membantu mengontrol pengeluaran dan memantau tabungan secara lebih efisien, seperti aplikasi pengelolaan anggaran untuk mencatat setiap pengeluaran dan pendapatan, serta memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan keuangan.

Kaum milenial dan gen Z juga dapat memanfaatkan aplikasi tabungan dan investasi yang menawarkan berbagai instrumen investasi seperti reksadana, saham, dan obligasi yang bisa dipilih sesuai dengan profil risiko masing-masing. Dengan berinvestasi secara rutin, selain bisa meningkatkan nilai tabungan, hal itu akan mempercepat tujuan membeli rumah.

Banyak juga bank maupun lembaga keuangan yang menawarkan kalkulator kredit di situs web mereka sehingga memungkinkan untuk kaum milenial dan gen Z memasukkan berbagai skenario pembayaran dan bunga untuk mendapatkan gambaran berapa yang harus dibayarkan setiap bulan saat nanti pada akhirnya memutuskan untuk membeli rumah.

"Kami juga mengajak generasi muda untuk memanfaatkan berbagai teknologi dan aplikasi finansial yang tersedia untuk mempermudah proses perencanaan dan pengelolaan keuangan mereka. Teknologi ini tidak hanya menghemat waktu dan uang, tetapi juga memberikan akses ke informasi dan alat yang mungkin tidak tersedia secara offline. Dengan cara tersebut, ditambah proses perencanaan keuangan yang matang dan terstruktur, tentu mereka dapat mewujudkan impian untuk memiliki rumah pertama," tutup Johanna Gani.