PT Pertamina International Shipping (PIS) makin gencar melakukan ekspansi market di pasar global. Melalui kantor cabang PIS Middle East (PIS ME), perusahaan sukses penetrasi market baru dengan melakukan vessel trading di kawasan Afrika dan menambah dua rute pelayaran baru skala internasional.

"PIS Middle East sukses mendapatkan kontrak kerja sama untuk kapal Transko Yudhistira. Kerja sama bisnis ini untuk mengangkut produk bahan bakar minyak di wilayah Afrika Barat. Melalui kerja sama ini, PIS juga sukses menambah rute baru internasionalnya di pasar Afrika dengan tujuan baru Mauritius dan Togo," ujar Corporate Secretary PIS, Muh. Aryomekka Firdaus, dikutip Selasa (4/6/2024).

Baca Juga: Kontribusi Pertamina dalam Pembangunan Ekosistem Berkelanjutan di IKN

Aryomekka menjelaskan, langkah ini merupakan bagian dari strategi penetrasi pasar baru yang sejalan dengan peningkatan permintaan kapal untuk distribusi produk bahan bakar minyak di kawasan tersebut. PIS Middle East (PIS ME) merupakan bagian dari PIS Asia Pacific, anak usaha dari PIS yang menjadi motor ekspansi pasar global. PIS ME berkedudukan di Dubai dan beroperasi sejak akhir tahun 2022 untuk menggarap kawasan Timur Tengah, Eropa, dan Afrika.

Peluang bisnis ini bermula dari beroperasinya kilang Dangote berkapasitas 650 ribu barel per hari di Nigeria pada Desember 2023. Lalu, PIS Middle East mencoba menangkap peluang tersebut dan berhasil mengantongi kesepakatan bisnis dengan masa kontrak selama 2 tahun senilai US$9,3 juta untuk kapal Transko Yudhistira.

"Setelah semua persiapan dilakukan, kapal Transko Yudhistira berangkat dari Tanjung Priok pada 11 Februari 2024. Kemudian melakukan bunkering serta persiapan lain di Port of Louis Mauritius hingga awal Maret 2024, dan berhasil di-delivery kepada penyewa di akhir Maret," jelasnya.

Sebelum diberangkatkan ke Afrika, Kapal Transko Yudhistira menempuh serangkaian penilaian spesifikasi untuk memenuhi kebutuhan operasi, termasuk penilaian risiko dengan hasil identifikasi beberapa risiko yang perlu dimitigasi, seperti dampak gelombang selama proses ballasting ke Afrika Barat, kompatibilitas bahan bakar, serta keamanan dari potensi serangan pembajakan.

Termasuk dalam hal ini, penyiapan rencana perjalanan serta bunkering yang aman untuk kapal, menyewa Arm Guard atau Escort saat memasuki High Risk Area, dan mitigasi lainnya yang dilakukan baik di atas kapal maupun di darat. "Dengan dimulainya operasi ini, PIS menunjukkan komitmennya dalam mendukung distribusi energi dan meningkatkan peranannya sebagai pemain global," kata Muh. Aryomekka Firdaus.

Kapal Transko Yudhistira merupakan kapal tanker minyak dengan kapasitas sekitar 8309 meter kubik atau setara dengan 52.262 barel. Transko Yudhistira telah teruji lolos SIRE atau Ship Inspection Report Programme, yakni sertifikasi bertaraf internasional yang dikeluarkan oleh Oil Company Industry Marine Forum (OCIMF) sehingga kapal bisa mulai melayani rute-rute internasional.