Lebih lanjut, untuk memperkuat berbagai inisiatif tersebut, AFTECH bersama Bank Indonesia, OJK, dan Bappenas tengah mengembangkan platform kolaboratif bernama Digital × Real Sector Launchpad.
Melalui platform ini, kata dia, pelaku fintech dan sektor riil dipertemukan untuk menciptakan berbagai solusi pembiayaan produktif, asuransi, dan perencanaan keuangan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.
"Melalui Digital Real Sector Launchpad, kami ingin memastikan fintech bukan hanya menghadirkan teknologi, tetapi juga solusi konkret yang mendorong ekonomi produktif dan berkelanjutan," ujar Arsjad.
Ia juga mengingatkan bahwa semangat kolaborasi ini telah menjadi ciri khas sejak Bulan Fintech Nasional 2020, yang digelar bersama Bank Indonesia dan OJK dengan melibatkan lebih dari 70 mitra strategis dari dalam dan luar negeri, termasuk World Bank dan Asian Development Bank (ADB).
Menurut Arsjad, model kolaboratif semacam ini sejalan dengan konsep 'Indonesia Incorporated' yang menekankan pentingnya kerja sama antara regulator, inovator, dan pelaku usaha.
"Sesuai arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto, pembangunan ekonomi yang kuat hanya bisa tercapai jika semua pihak bergotong royong dalam satu ekosistem yang saling menguatkan," tegasnya.
Menutup pernyataannya, Arsjad menyampaikan harapannya agar sektor fintech terus menumbuhkan kepercayaan publik, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan memastikan inovasi digital tumbuh secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
"Fintech harus menjadi kekuatan yang dipercaya, bukan hanya dikagumi. Karena hanya dengan kepercayaan, inovasi bisa benar-benar membawa dampak bagi ekonomi bangsa," pungkas Arsjad.
Baca Juga: BFN 2025 Resmi Dibuka, Pandu Sjahrir: Fintech Indonesia Harus Jadi Pemimpin, Bukan Sekadar Pengikut