Kejadian mengerikan menerjang PT Freeport Indonesia (PTFI), longsor tiba-tiba menghantam tambang emas di kawasan Grasberg Block Cave (GBC) di Kabupaten Mimika, Papua Tengah itu pada Selasa (9/9/2025). VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati telah mengkonfirmasi kejadian tersebut.
Berikut sederet fakta longsor yang menerjang kawasan tambang emas terbesar di dunia itu.
Penyebab Longsor
Longsor yang menerjang kawasan Freeport di kawasan Grasberg Block Cave (GBC) itu bukan longsor biasa seperti pada bencana alam yang kita ketahui selama ini, peristiwa horor itu dipicu adanya aliran material basah dalam jumlah yang besar di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave.
Baca Juga: Sepak Terjang Listyo Sigit Prabowo: Ajudan Jokowi yang Menjadi Kapolri
Pihak Freeport sendiri belem menjelaskan secara terperinci mengenai material basah yang dimaksud, tetapi pada intinya material itu juga menutup jalur evakuasi yang merintangi upaya penyelamatan.
Tujuh Orang Terjebak
Longsor yang terjadi secara tiba-tiba mengisolasi sebanyak tujuh pekerja di dalamnya, beruntung lokasi terjebaknya para penambang itu langsung teridentifikasi sehinga upaya evakuasi langsung dilakukan.
Pihak Freeport sendiri yakin, bahwa kondisi para pekerja tambang yang terjebak di dalam perut bumi itu dalam keadaan baik-baik saja dan dapat dievakuasi dengan selamat.
Baca Juga: Antisipasi Kerusuhan, Prabowo Berencana Hidupkan Lagi Siskamling
"Lokasi para pekerja yang terjebak telah diketahui dan mereka diyakini aman. Crew sedang berupaya membersihkan akses untuk evakuasi yang aman dan cepat," kata Katri Krisnati dilansir Olenka.id Rabu (10/9/2025).
Operasi Tambang Dihentikan
Bencana yang menerjang kawasan tambang tersebut membuat seluruh aktivitas di PT Freeport dihentikan sementara, seluruh pekerja dikerahkan untuk melakukan upaya penyelamatan tujuh penambang yang terjebak.
Mereka yang berada di area aman dikerahkan membersihkan material basah yang menyumbat jalur evakuasi supaya upaya penyelamatan bisa berlangsung lancar dan aman.
"Operasi penambangan telah dihentikan sementara untuk memprioritaskan pembersihan jalur akses dan evakuasi yang aman bagi 7 pekerja kontraktor tersebut," imbuh Katri Krisnati.