Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi, mengimbau kepada generasi muda untuk mengeksplorasi dunia di luar Indonesia agar bisa mendapatkan pengalaman baru dan pembelajaran hidup.

Bagi Soleh, pengalaman hidup di luar negeri bukan sekadar jalan-jalan atau prestise akademik, tapi adalah bagian penting dari pembentukan karakter dan cara berpikir multidisipliner yang sangat dibutuhkan di era global.

“Explore the world. Indonesia sangat besar, sangat cantik, sangat indah. Tapi bikinlah paspor dan explore the world. Karena nanti beda,” ujar Soleh dalam sebuah video, sebagaimana dikutip Olenka, Sabtu (14/6/2025).

Soleh lantas mengisahkan tentang bagaimana pengalaman pribadi sebagai ayah membuatnya menyadari nilai dari perjalanan dan paparan budaya. Ia punya dua anak perempuan yang masih kecil.

Seperti banyak orang tua lainnya, awalnya ia membelikan berbagai mainan dan pakaian mahal untuk menyenangkan mereka. Tapi ternyata, yang paling membekas dalam memori sang anak bukanlah barang, melainkan pengalaman.

“Saya punya dua anak perempuan, kecil gitu ya. Jadi yang membuat saya itu akhirnya mengalokasikan budget saya untuk travelling lebih banyak itu karena ini,” ujar Soleh.

“Kita selalu belikan mainan, belikan baju mahal. Tapi mereka nggak ingat sama sekali. Tapi kalau kita ajak ke mana gitu, misalnya ke Utah, ke Arizona, kita hiking, keluarga saya suka hiking, mereka ingat betul: kapan, ke mana, ketemu siapa, dan apa yang mereka pelajari,” lanjut Soleh.

Baca Juga: Pesan Bijak dari Wakil Presiden Direktur BCA tentang Metaverse, NFT, dan Kripto

Menurut Soleh, setiap perjalanan memberi peluang bertemu orang baru, mengenal budaya lain, dan mengalami hal-hal yang tidak bisa ditemukan dalam buku atau ruang kelas. Dan itulah yang memperkaya cara kita melihat dunia.

“Apalagi kalau teman-teman itu travel dan tinggal di sana. You’re gonna meet new people, new culture, new experience, new exposure. Itu akan membuat kita lebih kaya melihat sesuatu,” ungkapnya.

Bukan hanya soal travelling, Soleh juga menekankan pentingnya merantau intelektual atau belajar di tempat yang jauh, berbeda secara budaya, dan membuka cakrawala yang luas.

“Kita akan melihat banyak hal gitu ya. Termasuk nanti ketika saya ngomong tentang pendekatan multidisiplin, itu pengaruhnya banyak sekali. Jadi kalau teman-teman mau sekolah, saya bilang sekolah yang jauh,” paparnya.

Menurutnya, lingkungan global seperti Amerika Serikat yang dikenal sebagai melting pot, tempat bertemunya berbagai budaya dunia, dan menjadi ladang subur untuk membangun pemikiran lintas disiplin.

“Yang culture-nya berbeda, exposure-nya berbeda. Pilih tempat yang melting point-nya bagus seperti Amerika. Di sana kita akan bisa menemukan kekayaan dunia seperti apa,” ujar Soleh.

Soleh menambahkan bahwa pendekatan multidisiplin yang ia terapkan dalam banyak aspek pekerjaannya saat ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman internasional tersebut.

Ia percaya bahwa keterbukaan terhadap perbedaan, kemampuan beradaptasi, dan keberanian menghadapi tantangan baru adalah modal utama untuk menjadi pemimpin di masa depan.

“Dengan begitu akhirnya teman-teman akan bisa menemukan kekayaan, bisa melihat kekayaan dunia itu seperti apa,” tandas Soleh.

Baca Juga: Pesan Hamid Djojonegoro: Jangan Berhenti Usaha Selama Hidup!