Krishna Patil, Head of Ericsson Indonesia, menambahkan, "Saat ini FWA telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan kecepatan, fleksibilitas, dan implementasi yang lebih cepat, FWA berperan penting dalam menghadirkan konektivitas yang lebih merata di berbagai lokasi di Indonesia."
"Berdasarkan data kami, FWA tumbuh dengan sangat signifikan, terdapat hampir 3 dari setiap 5 rumah tangga menyatakan ketertarikannya terhadap teknologi ini. Selain itu, setengah dari rumah tangga, bersedia meningkatkan biaya bulanan untuk dapat mengakses layanan FWA 5G karena layanan tersebut dapat memberikan solusi internet cepat di daerah yang sebelumnya kurang terlayani," ucapnya melanjutkan.
Baca Juga: Telkomsel Apresiasi Talenta Inspiratif dan Dukung Industri Kreatif Digital Indonesia
5G diperkirakan akan menyumbang sekitar 60 persen dari semua langganan seluler pada akhir tahun 2029. Dalam hal pengalaman pengguna, data statistik dari penyedia layanan terkemuka mengungkapkan 97 persen dari semua aktivitas pengguna pada 5G mid-band mencapai waktu ke konten kurang dari 1,5 detik, sedangkan 67 persen pada 5G low-band, dan 38 persen pada 4G (semua band).
Para peneliti Ericsson Mobility Report telah menurunkan perkiraan penggunaan data jaringan seluler tahunan dibandingkan dengan laporan November 2023. Penyesuaian ini terjadi karena perubahan pada data dasar, seperti laporan angka yang lebih rendah dari regulator dan penyedia layanan di pasar berpenduduk besar selama paruh kedua tahun 2023.
Penggunaan data jaringan seluler tumbuh 25 persen dari tahun ke tahun selama periode akhir Maret 2023 hingga akhir Maret 2024, utamanya didorong oleh migrasi pelanggan ke generasi yang lebih baru dan layanan yang membutuhkan banyak data, seperti video.
Penggunaan data seluler diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sekitar 20 persen hingga akhir tahun 2029. Sekitar seperempat dari semua data jaringan seluler ditangani oleh 5G pada akhir tahun 2023. Angka ini diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar 75 persen pada akhir tahun 2029.