Berbicara pada sesi peresmian Ericsson Imagine Live beberapa waktu lalu, Krishna Patil selaku Head of Ericsson Indonesia menekankan peran infrastruktur 5G dalam mempercepat digitalisasi di Indonesia serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"Infrastruktur digital kuat dan mumpuni yang kami siapkan di Indonesia akan membantu menjembatani kesenjangan digital, menciptakan lapangan kerja, mendorong perekonomian, serta mentransformasi Indonesia secara digital," ungkapnya, dikutip Sabtu (8/6/2024).
Baca Juga: Riset: Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Bergantung pada Infrastruktur Pengisian Baterai
Ericsson merupakan perusahaan pertama yang melakukan uji coba 5G di Indonesia dan memungkinkan pelanggannya untuk meluncurkan non-Standalone 5G pada tahun 2021. Krishna Patil menekankan bahwa akses secara tepat waktu terhadap spektrum pita sedang yang terjangkau akan menjadi pendorong penting untuk mempercepat penyebaran 5G dan mendapatkan manfaat penuh dari konektivitas bagi Indonesia.
Ia juga menegaskan pentingnya mendapatkan kejelasan mengenai waktu untuk alokasi spektrum pita sedang dan persyaratan alokasi yang ramah investasi sebagai katalisator untuk mempercepat penyebaran 5G di Indonesia. Menurut GSMA, dari tahun 2024-2030, 5G diperkirakan akan berkontribusi lebih dari USD41 miliar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) bagi perekonomian Indonesia.
"5G akan memberdayakan Indonesia untuk mengembangkan potensi Industri 4.0 dan akan menjadi fondasi untuk mewujudkan agenda pemerintah menuju visi Indonesia Digital 2045," pungkas Krishna Patil.
Ericsson Imagine Live
Use cases dan demonstrasi 5G terbagi ke dalam empat zona: "Capture the value of 5G", "Enterprise Transformation", "Shape our Future together", dan "Programmable networks". Mengacu pada empat zona tersebut, Krishna Patil menyatakan bahwa kehadiran 5G membuka peluang baru bagi para operator, baik dalam bisnis mobile broadband yang sudah mapan maupun eksplorasi kumpulan peluang baru.
"Evolusi yang saling berhubungan dari bisnis mobile broadband, fixed wireless access, jaringan privat, dan jaringan yang dapat diprogram (Programmable networks), berdasarkan paparan kemampuan jaringan untuk mengembangkan aplikasi, mendukung pendekatan berlapis dalam pengembangan bisnis. Hal ini memungkinkan operator di Indonesia mengaplikasikannya secara berdampingan sehingga mengoptimalkan peluang mereka dalam menciptakan keuntungan di tengah lanskap 5G yang berkembang pesat," kata Krishna Patil.
Dengan 160 jaringan, Ericsson menjadi yang terdepan pada jaringan 5G di seluruh dunia dan diakui sebagai pemimpin industri oleh Frost Radar™: Laporan Global 5G Network Infrastructure Market 2023. Bertahan di peringkat teratas dalam laporan tersebut selama beberapa tahun, menunjukkan bahwa investasi Ericsson di bidang R&D dan portofolio produk yang luas–mencakup seluruh area infrastruktur jaringan 5G serta infrastruktur jaringan generasi sebelumnya–sangat dihargai di pasar di mana teknologi terus berkembang.
Hadir selama lebih dari 117 tahun di Indonesia, Ericsson terus berkomitmen untuk mendukung agenda digital pemerintah Indonesia dan memungkinkan para pelanggannya, yaitu para penyedia layanan komunikasi, untuk mendapatkan manfaat dari 5G.