Perjalanan Karier

Menukil dari laman Linkedln miliknya, Elisa tercatat pernah bekerja di Tokopedia pada 2015 selama delapan bulan. Saat itu, Elisa berkarier sebagai Business and Merchant Development yang memberikan dia pemahaman mendalam mengenai pengembangan bisnis e-commerce di Indonesia. 

Kemudian, Elisa bergabung dengan East Ventures — salah satu ventures kenamaan di Asia Pasifik. Tercatat sejak Desember 2015, Elisa berkarier sebagai Senior Analyst selama dua tahun lamanya. Dalam pekerjaannya, Elisa bertanggung jawab untuk memantau pertumbuhan portofolio di kawasan Asia Tenggara dan menjalin hubungan terkait investasi lanjutan.

Saat bekerja di East Ventures inilah, mencuat ide Elisa untuk memiliki kedai kopi yang bisa dipesan melalui aplikasi untuk memudahkan para penikmatnya. Terlebih, sejak dulu Elisa sudah berkeinginan memiliki gerai kopi sendiri.

Baca Juga: Menapaki Perjalanan Sukses Fore Coffee, Kini Sudah Tembus Pasar Internasional

Perjalanan Elisa Suteja Rintis Fore Coffee

Bersama dengan Vico Lomar, Elisa Suteja akhirnya merintis Fore Coffee sejak 2018 silam. Fore Coffee hadir berdasarkan pemahaman serta pengalaman yang dimiliki para founder mengenai karakteristik kopi di Indonesia.

Istilah "Fore" sendiri diambil dari kata "forest," yang mencerminkan harapan untuk tumbuh cepat, tinggi, dan kuat, serta memberi manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Bukan hanya itu, logo  Fore Coffee yang terdiri dari biji kopi, daun, dan squircle juga memiliki makna filosofis yang begitu mendalam.

Di awal berdirinya, Fore Coffee hanya mengandalkan platform transportasi online seperti Gojek dan Grab sebagai media penjualan. Perusahaan rintisan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat dan membuat nama Fore Coffee melejit hingga berhasil membuka lebih dari 100 gerai di tahun pertamanya.