Abercrombie & Fitch (A&F), merek fashion asal Amerika Serikat, terus mencatat kinerja impresif dengan pertumbuhan selama 12 kuartal berturut-turut hingga kuartal ketiga tahun ini. Setelah membangun basis bisnis yang kuat di pasar asal, fokus strategis A&F kini beralih pada ekspansi internasional. Kawasan Asia Pasifik (APAC) menjadi prioritas utama, dan Asia Tenggara dipilih sebagai pusat pertumbuhan berikutnya, dimulai dengan peluncuran resmi di Jakarta melalui kemitraan strategis.
Keputusan ekspansi global didorong oleh keberhasilan signifikan di AS dan kebutuhan perusahaan untuk membuka peluang lebih besar melalui pasar baru. Selain mengelola bisnis langsung di Tiongkok, Hong Kong, dan Jepang, A&F melihat Asia Tenggara sebagai wilayah yang sangat potensial untuk berkembang melalui model kemitraan.
Menurut Steven Sare, Managing Director APAC A&F, momentum saat ini menjadi waktu yang ideal untuk berinvestasi di pasar global. Ia menyebut wilayah Asia Tenggara memiliki hubungan emosional yang kuat bagi tim A&F, yang banyak memiliki pengalaman positif di destinasi seperti Bali, Thailand, dan Vietnam.
"Banyak pasar sudah melewati pola pikir pandemi, termasuk Jakarta. Ini saat yang tepat untuk langkah besar berikutnya,” ujarnya kepada Olenka dalam wawancara eksklusif pada Jumat (05/12/2025).
Indonesia dipilih sebagai titik peluncuran karena berbagai alasan strategis, di antaranya populasi besar dalam wilayah geografis yang terpusat, kebutuhan fashion yang dinamis, serta kemitraan kuat dengan MAP (Mitra Adiperkasa). MAP disebut sebagai mitra yang memiliki kemampuan dan pemahaman mendalam mengenai pasar Asia Tenggara.
Keberadaan MAP sebagai perusahaan retail raksasa dengan basis di Jakarta memberi keyakinan bahwa A&F akan memasuki pasar dengan persiapan dan kurasi yang tepat.
Baca Juga: AICA Hadirkan Inovasi Material Interior di Panggung Jakarta Fashion Week 2026
Lebih dari itu, A&F membawa semangat sportswear Amerika yang modern, keyakinan bahwa gaya premium kasual ini akan diterima baik, sebagaimana terbukti di Tiongkok.
Namun, menurut Steven, pasar Asia Tenggara memiliki karakter unik yang memerlukan adaptasi lokal. Dua faktor penting yang diidentifikasi adalah pertama, iklim tropis yang konsisten sepanjang tahun, sehingga kurasi produk akan fokus pada bahan-bahan ringan yang nyaman dipakai, kedua, pertimbangan budaya seperti faktor kesopanan, khususnya di Jakarta dan Malaysia.
"Kami ingin memastikan semua orang merasa nyaman dan percaya diri, terutama pelanggan perempuan,” kata Steven.
Baca Juga: Studio Tui Ungkap Strategi Bertahan di Tengah Ketatnya Industri Fashion Lokal
Untuk menghasilkan kurasi produk yang tepat, A&F bekerja menggunakan pull model bersama MAP, bukan sekadar mendorong koleksi umum dari pusat. Pelanggan di Asia juga dikenal sangat menyukai ikon merek, sehingga ikon Moose akan muncul pada sekitar setengah koleksi di Asia sebagai strategi lokalisasi. Selain itu, kategori linen ringan akan diperluas secara signifikan guna memenuhi kebutuhan iklim tropis.
A&F menargetkan segmen muda dan milenial, dengan fokus pada dua tren besar, yakni boho premium dengan nuansa romantis dan feminin, serta day-to-night styling—pakaian yang serbaguna untuk beraktivitas profesional di siang hari namun tetap cocok untuk acara setelah jam kerja.
Kemudian, kategori denim, yang merupakan kategori terbesar A&F, juga akan diperkuat. Tren denim longgar dan high rise menjadi fokus utama sesuai kebutuhan pasar Asia yang menginginkan siluet kaki lebih panjang dan proporsional. Model boot fit dan flare high rise diprediksi akan menjadi favorit baru.

Baca Juga: Modest Fashion Jadi Sorotan dalam Moscow Fashion Week
A&F menyebut semangat merek sebagai “Getaway Spirit”, filosofi yang membuat setiap hari terasa seperti awal liburan panjang. Konsep ini diwujudkan dalam pengalaman berbelanja di toko A&F, yang didesain menyerupai hotel butik modern, dengan nuansa terang, hangat, welcoming, dan mencerminkan gaya premium namun tetap terjangkau.
Lebih jauh, di antara merek fashion lainnya yang telah merajai pasar Indonesia, A&F memiliki keunggulan, melalui tiga kata yang mencerminkan evolusi A&F beberapa tahun terakhir adalah Stylish, Comfortable, dan Confident.
Meski belum mengungkap detail lengkap koleksi mendatang, A&F memberi bocoran bahwa koleksi Musim Semi/Musim Panas berikutnya akan menghadirkan warna cerah yang playful serta peluncuran archive collections—menghidupkan kembali desain historis sejak awal tahun 1900-an dan memodernisasinya untuk gaya masa kini. Respons global disebut sangat positif karena memadukan nostalgia dan inovasi.
Baca Juga: Buttonscarves Hadirkan Sentuhan Visioner di Dubai Fashion Week
Masuknya Abercrombie & Fitch ke Indonesia bukan hanya soal perluasan pasar, tetapi juga mengenai komitmen terhadap adaptasi lokal dan kedekatan emosional dengan audiens Asia Tenggara. Strategi yang berpusat pada pelanggan, pemahaman budaya, dan desain fleksibel day-to-night menjadi kunci perjalanan A&F di Indonesia.