Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2025, McDonald’s Indonesia kembali menyalakan api semangat nasionalisme dengan cara yang segar dan relevan bagi generasi muda.
Melalui lagu bertajuk ‘Irama Pahlawan’, restoran cepat saji ini berupaya menanamkan nilai-nilai perjuangan dengan medium yang paling dekat dengan keseharian anak muda, yakni lewat musik.
“Anak-anak sekarang ke mana-mana selalu pakai headset atau earphone, dan kami melihat musik sebagai medium yang universal, bisa menjangkau semua usia dan lapisan masyarakat,” tutur Caroline Kurniadjaja, Associate Director of Marketing McDonald’s Indonesia, saat konferensi pers sekaligus peluncuran lagu ‘Irama Pahlawan’, di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Jakarta, Kamis (13/11/2025).
“Kami berharap lewat lagu Irama Pahlawan, kisah dan semangat perjuangan para pahlawan bisa lebih mudah diingat dan diterima oleh anak-anak,” sambung Caroline.
Upaya McDonald’s dalam menanamkan nilai-nilai kepahlawanan bukan hal baru. Dikatakan Caroline, sejak 2021, perusahaan ini secara konsisten menggulirkan berbagai kampanye bertema nasionalisme, yakni dimulai dari keprihatinan terhadap rendahnya pengetahuan anak-anak tentang pahlawan nasional.
“Saat kami melakukan social experiment di tahun 2021, hasilnya cukup mengejutkan. Banyak anak tahu nama pahlawan, tapi tidak tahu kisah perjuangannya. Bahkan orang tuanya pun sama,” ungkap Caroline.
“Padahal seperti kata Bung Karno, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya,” lanjutnya.
Dari situlah, kata dia, lahirlah kampanye ‘Bangun Bangsa’, yang menampilkan enam pahlawan nasional dalam bentuk 3D figure dengan QR code berisi kisah perjuangan mereka.
Kampanye ini pun, sambung Caroline, kemudian berlanjut di tahun-tahun berikutnya dengan berbagai bentuk kreatif. Pada 2022, McDonald’s menghadirkan 3D figure Pahlawan Wanita lengkap dengan microsite interaktif yang memungkinkan masyarakat memindai nama jalan atau gedung bertajuk pahlawan untuk mendengarkan kisah perjuangannya.
“Setahun kemudian, pada 2023, inisiatif ini diwujudkan dalam bentuk Drive-Thru of Heroes di 280 gerai McDonald’s di seluruh Indonesia, di mana foto dan kisah para pahlawan terpampang di jalur layanan kendaraan,” tuturnya.
Sementara pada 2024, lanjutnya, semangat kepahlawanan dihidupkan kembali melalui aksi cosplay pahlawan nasional yang ditampilkan di Car Free Day, memungkinkan masyarakat berinteraksi langsung dengan sosok-sosok tokoh sejarah secara lebih hidup dan menarik.
Dan, tahun 2025, kata Caroline, menjadi babak baru. Kali ini, McDonald’s memilih musik sebagai jembatan untuk menyebarkan semangat pahlawan lintas generasi. Lagu ‘Irama Pahlawan’ diciptakan dengan menggandeng penyanyi muda Antea Turk, cicit dari W.R. Supratman, yang tak lain merupakan pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Kami sangat beruntung Antea bersedia terlibat dalam proyek ini. Ia bahkan membantu menggubah lirik agar lebih relevan dengan generasi saat ini, sekaligus menjadi penyanyi utama dan tampil di video klipnya,” jelas Caroline.
“Semangat dan keakrabannya dengan para peserta muda membuat hasil akhirnya begitu hangat dan menyentuh,” sambungnya.
Caroline berharap, lagu ini pun menjadi cara baru bagi keluarga untuk mengenal nilai perjuangan para pahlawan dengan lebih dekat dan menyenangkan.
Selain lagu, McDonald’s juga menghadirkan board game edukatif bertema delapan pahlawan nasional. Setiap zona permainan merepresentasikan nilai-nilai seperti keberanian, inspirasi, keteladanan, dan strategi.
“Permainan ini mengajak keluarga berinteraksi langsung tanpa gawai, sambil belajar tentang tokoh-tokoh bangsa,” jelas Caroline.
“Lewat permainan sederhana ini, anak-anak bisa mengenal para pahlawan dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna,” lanjutnya.
Board game tersebut, kata Caroline, bisa didapatkan dalam paket keluarga McDonald’s seharga Rp89.000, lengkap dengan menu khas McD dan satu set permainan edukatif.
Baca Juga: Butuh Waktu hingga Setahun, Begini Cara McDonald’s Kembangkan Menu Baru
Bagi Antea Turk sendiri, keterlibatannya dalam proyek bersama McDonald’s Indonesia memiliki makna yang sangat personal.
“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk terlibat di proyek Irama Pahlawan ini,” ungkap Antea.
Antea pun mengaku setiap tahap penciptaan hingga perekaman lagu ini penuh makna.
“Yang paling berkesan itu bagian verse dua, karena di situ menggambarkan semangat pahlawan yang tetap hidup dalam aktivitas kita sehari-hari,” ungkapnya.
Suasana rekaman pun, kata dia, terasa hangat dan penuh kebersamaan.
“Awalnya kami belum saling kenal, tapi setelah rekaman dan syuting, kami jadi seperti teman lama. Suasananya sangat menyenangkan dan penuh semangat,” kenangnya.
Sebagai cicit W.R. Supratman, Antea merasa terhormat dapat meneruskan semangat leluhurnya melalui lagu ini.
“Saya ingin teman-teman di luar sana tahu bahwa menjadi pahlawan tidak harus berperang. Kita bisa jadi pahlawan dengan cara berkarya, membantu sesama, dan memberikan yang terbaik untuk bangsa,” tandasnya.
Apresiasi juga datang dari Asep Kambali, Pendiri Komunitas Historia Indonesia, yang menilai langkah McDonald’s sebagai bentuk nyata merawat sejarah bangsa.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh McDonald’s Indonesia. Ini kolaborasi yang sudah terjalin sejak 2021, dan setiap tahun selalu menghadirkan cara baru untuk menanamkan nilai-nilai kepahlawanan,” ungkap Asep.
Menurut Asep, sejarah harus dirawat agar tidak lenyap dari ingatan bangsa.
“Sejarah itu harus diingat dalam kepala kita, karena bangsa yang tidak belajar sejarah tidak akan punya Indonesia di dalam pikirannya,” tegasnya.
Ia pun menilai, inisiatif McDonald’s Indonesia seperti menghadirkan figur pahlawan, board game, hingga lagu Irama Pahlawan adalah contoh konkret bagaimana sejarah bisa menjadi bagian dari gaya hidup modern.
“Dulu bicara sejarah itu identik dengan museum atau buku pelajaran. Sekarang, berkat inisiatif seperti ini, kisah pahlawan bisa hadir di meja makan, di permainan anak-anak, bahkan di lagu yang mereka dengar setiap hari,” tutur Asep.
Lebih jauh, Asep menegaskan bahwa menjaga sejarah berarti menjaga jati diri bangsa.
“Negara ini tidak akan pernah ada tanpa perjuangan para pendahulu. Masa depan hanya bisa ada karena perjuangan hari ini. Kita semua, komunitas, pemerintah, maupun dunia usaha, harus jadi satu keping solusi, bukan satu keping masalah,” pungkas Asep.
Baca Juga: Semarak HUT ke-80 RI, McDonald’s Indonesia Luncurkan Menu Ayam Rendang dan Es Kopi Gula Aren