Kelahiran merupakan proses yang menandakan dimulainya kehidupan baru baik bagi anak maupun orang tua. Oleh sebab itu, setiap proses kelahiran, baik melalui kelahiran pervaginam maupun kelahiran cesar (Section-Caesarea) merupakan proses kelahiran yang mulia dan bermakna bagi setiap Ibu. 

Berbeda dengan persalinan normal, jumlah persalinan section-caesarea (SR) atau caesar terus meningkat di Indonesia hingga mencapai 25,9% atau lebih dari 1 di antara 4 di tahun 2023 dan sebanyak 40,8% DKI Jakarta.  dari semua kelahiran. Jumlah ini diprediksi akan terus meningkat di dekade mendatang. Di Indonesia, tingkat persalinan caesar di Indonesia naik dalam 5 tahun terakhir. Prevalensi persalinan dengan metode caesar dalam skala nasional meningkat dari 17,6%  menjadi 25,9%.

Persalinan sesar dapat menyebabkan ibu menderita nyeri fisik pasca melahirkan dan mengalami pemulihan pascanatal yang lebih lama dan lebih sulit. Kondisi ini juga dapat memengaruhi kesejahteraan psikologis ibu. Karena itu, pasca cesar, Ibu kemungkinan akan lebih fokus kepada pemulihan kesehatannya. Kesadaran tentang dampak negatif operasi cesar pada bayi masih sangat rendah. Faktanya satu dari lima calon ibu yang mengetahui hal ini.  Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan perkembangan kesehatan Ibu dan bayi setelah proses kelahiran sehingga keduanya sehat.

Karenanya, RS Brawijaya Group mengadakan acara C-Section Awareness Month dan mengundang para ibu untuk untuk sharing informasi perawatan pasca kelahiran cesar baik untuk ibu dan bayi dari dokter Ob-Gyn dr. Dinda Dernameisya, Sp.OG, dokter Anak dr. Reza Abdussalam, Sp.A, dan juga salah satu mom-fluencer yang juga memiliki riwayat kelahiran cesar Annisa Soebandono.

Baca Juga: Operasi Caesar dan Melahirkan Normal: Mana yang Lebih Baik dalam Hal Pemulihan dan Persalinan?

dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG menjelaskan, jJika dilakukan sesuai indikasi medis, operasi caesar dapat mencegah mortalitas dan morbiditas ibu dan anak secara efektif.  Meskipun demikian, perbedaan dampak kedua kelahiran ini tentu berbeda juga pada anak. Pertama, akan secara alami terpapar bakteri baik pada jalan lahir ibu, seperti Bifidobacteria, Lactobacillus, Prevotella. Bakteri ini merupakan bakteri yang dapat menunjang perkembangan imunitas serta maturitas saluran cerna anak. 

"Kedua, kelahiran cesar dapat menyebabkan anak terpapar bakteri buruk (patogen) yang berada pada permukaan kulit Ibu seperti dominasi Staphylococcus, Corynebacterium, dan Propionibacterium spp. Paparan bakteri ini berisiko mengganggu keseimbangan bakteri di dalam usus (disbiosis) pada anak dan kesehatan anak di kemudian hari," ujarnya seperti Olenka kutip dalam rilis yang duterima, Senin (16/12/2024).