dr. Iankemudian menegaskan pentingnya perawatan pencegahan sejak usia muda.

“Memulai perawatan pencegahan di usia 20-an adalah langkah terbaik untuk kesehatan kulit yang tahan lama,” ujarnya.

Dikatakan dr. Ian, di era digital seperti sekarang, kolagen tidak hanya menjadi kebutuhan mereka yang berusia 40-an ke atas, tetapi juga generasi muda yang aktif menghadapi stres harian dan paparan lingkungan.

“Kolagen adalah molekul dan protein yang sangat penting dalam tubuh kita. Kulit merupakan organ terbesar, dan kolagen membentuk persentase terbesar dari struktur kulit,” jelas dr. Ian.

Menurutnya, gaya hidup modern yang penuh stres, pola makan yang kurang baik, serta polusi berdampak pada menurunnya produksi kolagen tubuh, terlepas dari usia seseorang.

“Saat ini kita menghadapi banyak faktor stres, bukan hanya bagi yang berusia 20-an, tapi juga 30-an, 40-an, hingga 60-an. Saat kita menua dan terus terpapar stres, produksi kolagen dalam tubuh menurun. Tubuh kita mengalami oxidative stress,” kata dr. Ian.

Ia juga menambahkan bahwa di era digital, paparan layar gadget yang berlebihan serta polusi lingkungan semakin mempercepat proses penurunan kolagen.

“Faktor gaya hidup, polutan, partikel 2.5, kabut asap, semua itu berkontribusi pada proses stres di tubuh yang akan menurunkan produksi kolagen,” jelasnya.

Karena itulah, kata dia, suplemen kolagen kini semakin populer.

“Kolagen tidak hanya tersedia dalam bentuk suplemen oral atau skincare topikal. Dalam dunia estetika, perawatan injeksi kolagen juga kembali populer karena semakin banyak orang menyadari pentingnya menjaga kolagen dalam rutinitas perawatan mereka,” ujar dr. Ian.

Ia menegaskan, kolagen memiliki banyak manfaat untuk kulit, mulai dari menjaga kesehatan dan elastisitas, membantu perbaikan kulit, hingga mencegah penuaan dini.

“Kolagen membantu kita menjaga kulit tetap sehat, terlihat baik, memperbaiki kulit, dan mencegah penuaan kulit sebelum waktunya,” tegas dr. Ian.

Baca Juga: Wardah Edukasi Gen Z Rawat Kulit dengan Kolagen Sejak Usia 20-an