Growthmates, pastinya kamu sudah tahu setiap 17 Mei selalu diperingati sebagai Hari Hipertensi Sedunia. Adapun peringatan ini bertujuan untuk untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan penyakit hipertensi dengan mengenali gejala, faktor risiko,  hingga cara pencegahannya.

Hipertensi atau yang lebih sering dikenal sebagai tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik  ≥ 90 mmHg. Penyakit ini terbilang umum terjadi, tetapi bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani, bahkan bisa menyebabkan kematian secara tidak langsung.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dikutip dari laman Times of India, diperkirakan 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

Salah satu alasan paling umum mengapa hipertensi berkembang menjadi kondisi yang lebih serius adalah karena banyak orang tidak terdiagnosis. Maka tak ayal, hipertensi kerap dijuluki sebagai ‘silent killer’ karena sering tanpa keluhan, sehingga penderitanya tidak tahu jika tengah mengidap hipertensi.

Adapun gejala hipertensi yang jarang disadari dan patut diwaspadai, di antaranya adalah:

1. Irama Jantung Tidak Normal

Kondisi ini ditandai dengan jantung berdebar-debar selama beberapa detik. Gejala ini muncul dan hilang sehingga tampak sebagai gejala ringan.

Namun, irama jantung yang tidak normal adalah tanda utama hipertensi. Jangan abaikan kondisi ini dan segera periksakan ke dokter saat kamu mengalaminya ya, Growthmates.

Baca Juga: Penting Banget, Ini 6 Cara Mengatasi Darah Tinggi dan Meningkatkan Kesehatan Jantung, Jangan Di-Skip Ya!

Baca Juga: 7 Kebiasaan di Pagi Hari Ini Bisa Menurunkan Kadar Kolesterol, Sudah Terbukti Ilmiah

2. Sakit Kepala Parah

Tanda khas lain dari hipertensi adalah sakit kepala, yang sifatnya sangat parah. Sakit kepala akibat hipertensi ditandai dengan keringat, jantung berdebar, dan kecemasan. Sakit kepala ini cenderung berdenyut dan semakin memburuk saat sedang melakukan aktivitas fisik.

3. Telinga Berdengung

Secara medis, kondisi ini dikenal sebagai tinnitus. Suara mendengung di telinga menandakan tekanan darah yang tidak terkendali.

Risiko terkait hipertensi seperti aterosklerosis, menyebabkan darah mengalir melalui pembuluh darah dan arteri dengan kekuatan yang lebih tinggi, sehingga menimbulkan suara mendengung terus-menerus di telinga.

Jika mengalami kondisi di atas, segera periksakan lebih lanjut untuk mendapatkan penanganan dari dokter ya, Growthmates.

Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi 

Kementerian Kesehatan melalui laman resminya merekomendasikan sejumlah cara untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi. Di antaranya sebagai berikut:

  • Mengurangi konsumsi garam, dengan takaran jangan melebihi satu sendok teh per hari.
  • Melakukan aktivitas fisik teratur, seperti jalan kaki 30 menit per hari minimal 5x/minggu.
  • Tidak merokok dan menghindari asap rokok.
  • Diet dengan Gizi Seimbang.
  • Mempertahankan berat badan ideal.
  • Menghindari minum alkohol.

Semoga bermanfaat ya, Growthmates!