Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuasin, Dhona Fiermansyah Lubis mengapresiasi gelaran Festival Sang Purba (Sanggar Permainan Urang Banyuasin). Menurutnya festival yang digelar untuk memerihkan HUT ke-80 RI itu merupakan cerminan budaya untuk menjaga tanah rakyat.
Festival Sang Purba memainkan ragam permainan anak-anak tempo dulu. Hal tersebut sebagai penanda cermin budaya yang mengajarkan persatuan, silaturahmi, serta merawat dan menjaga alam dan tanah leluhur.
Baca Juga: Lantik Pejabat Pembuat Akta Tanah, Dhona Lubis Tekankan Pentingnya Integritas
“Festival Sang Purba juga mengingatkan seluruh komponen masyarakat, bahwa nilai kebangsaan bukan hanya soal mengingat perjuangan, tetapi juga menumbuhkannya kembali nilai positif di hati generasi baru,” kata Dhona dilansir Jumat (15/8/2025).
Dengan gelaran tersebut diharapkan, permainan tradisional tetap dikenal dan dilestarikan. Sehingga, tidak lekang oleh perkembangan teknologi yang terus melaju pesat.
Festival Sang Purba juga mengingatkan seluruh komponen masyarakat, bahwa nilai kebangsaan bukan hanya soal mengingat perjuangan, tetapi juga menumbuhkannya kembali nilai positif di hati generasi baru.
Dhona menambahkan Festival Sang Purba tidak sebatas menjaga budaya lokal, tapi sejalan dengan semangat kerja jajaran Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuasin, yakni berkontribusi dalam menjaga tanah milik rakyat.
“Terlebih, tanah bukan sekadar hamparan bumi, melainkan wadah bagi cerita, identitas, kebanggaan dan cita-cita bangsa, dulu, kini dan nanti,” imbuhnya.
Festival Sang Purba, memiliki filosofi kebangsaan, yang tumbuh dan sejalan dengan semangat kerja Kantor Pertanahan Kabupaten Banyuasin.
“Maka kami memberikan apresiasi atas gelaran Festival Sang Purba, karena memiliki ciri budaya lokal yang miliki makna dan manfaat luas,” ujarnya.
Festival Sang Purba menandai makna kemerdekaan sebagai ruang yang harus diisi oleh semangat ketertiban administrasi pertanahan.
“Termasuk, mendukung kepastian hak rakyat atas tanahnya, dan rasa memiliki terhadap warisan budaya,” tutur Dhona Fiermansyah Lubis.
Ditegaskannya, delapan puluh tahun Indonesia merdeka bukan hanya deret angka, melainkan perjalanan panjang yang dibangun di atas keringat para pendahulu.
“Ini selaras dengan semangat Kementerian ATR/BPN, memberikan pelayanan prima, memastikan kepastian hukum pertanahan, dan melindungi hak masyarakat menjadi bagian dari janji itu,” jelasnya.
Di Kabupaten Banyuasin, janji tersebut, terpatri dalam setiap sertifikat yang diterbitkan, setiap sengketa yang diselesaikan, dan setiap langkah yang diambil demi tanah tetap menjadi milik rakyat.
”Karena pada akhirnya, menjaga tanah adalah menjaga rumah besar bernama Indonesia,” ujarnya.
Dan di hari itu, di tengah sorak sorai permainan tradisional, ada Merah Putih yang berkibar. Bukan hanya di tiang bambu sebagai wahana permainan di tengah lapangan, tapi semangat perjuangan, tertanam di dada setiap orang.
“Bahwa kemerdekaan seperti permainan rakyat, hanya bisa bertahan jika dimainkan bersama-sama, itu salah satu filosofi yang kita petik,” pungkas Dhona.
Baca Juga: Arogansi Sudewo Coreng Nama Baik Gerindra
Turut hadir dalam gelaran Festival Sang Purba, Asisten I Pemerintah Kabupaten Banyuasin, Dr. Ir. Izro Maita, M.Si., dan jajarannya saat pembukaan kegiatan yang bertujuan melestarikan, membina, dan mengembangkan permainan tradisional serta budaya Banyuasin tersebut.