Menariknya, The Dark House adalah film horror, genre yang selama ini jarang disentuh Marcel, bahkan sebagai aktor.

“Saya malah belum pernah main film horor, tapi justru mulai dulu dengan memproduksinya. Mungkin setelah ini baru saya main di film horror,” katanya sambil tertawa.

Menjadi produser, menurut Marcel, membuatnya melihat film dari perspektif yang lebih utuh.

“Waktu jadi aktor, saya cuma tahu adegan saya. Tapi jadi produser, saya harus tahu seluruh seluk beluknya, alur cerita, kekuatan visual, ritme emosi, hingga tantangan teknis,” tandas Marcel.

Dikatakan Marcel, film The Dark House ini tak hanya menyajikan ketegangan dan misteri, tapi juga mengangkat tema tentang interaksi manusia dengan dunia tak kasat mata. Salah satunya melalui permainan pemanggil arwah Charlie Charlie, sebuah ritual asal Spanyol yang menjadi pemicu utama konflik dalam cerita.

“Kami ingin mengenalkan bahwa Charlie Charlie ini juga bisa jadi gateway untuk berinteraksi dengan alam lain. Siapa tahu ke depan, permainan ini jadi sebesar jelangkung di Indonesia,” ujarnya.

Namun, ia mengingatkan bahwa ada batas-batas yang tetap harus dihormati.

“Bermain seperti ini boleh saja, tapi jangan sampai melanggar aturan. Karena hal-hal seperti ini tetap punya risiko,” tukasnya.

Baca Juga: Jadi Film Animasi Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, 'JUMBO' Siap Tayang di Negara-negara Eropa dan Asia