Sebagian uang hasil menjual rumah kemudian dijadikan modal usaha yang dijalankan sang kakak, dimana ia mulai merintis usaha es lilin yang dikemudian hari mengalami perkembangan pesat.
Sementara sebagian lagi dipakai Ciputra untuk membeli sepeda motor sebagai alat transportasi yang membantunya bolak balik ke kampus, perlu diketahui sepeda motor pada masa itu adalah sebuah barang mewah yang hanya bisa dimiliki oleh mahasiswa dari keluarga berada.
Keberadaan sepeda motor itu mendongkrak kepercayaan diri Ciputra, ia menjadi lebih luwes bergaul dan bisa membuka aksesnya ke banyak pihak, hidupnya jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
“Dengan motor ini tampilan saya menjadi terangkat. Saat itu motor adalah barang mewah dan bergengsi. Itu mendongkrak kepercayaan diri saya,” tuntasnya.