Tahir lantas bertanya perihal apa yang harus dilakukannya dan bagaimana untuk turut serta membantu Indonesia seperti ajakan Bill Gates. Gates yang mengajak Tahir untuk melebarkan kegiatan filantropis ini, mengusulkan prinsip sama rata.

“Saya tanya, 'bagaimana?' Dia bilang begini, 1 dolar lawan 1 dolar,” kata Tahir.

Tak langsung mengiyakan, Tahir ingin mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari  pihak Gates mengenai rencana uang dua dolar yang nantinya terkumpul. 

“Dia bilang, 75 persen untuk Indonesia. Di TBC, HIV, Family Planning, dan Malaria. Saya pikir-pikir untung juga. Keluar 1 dolar, saya dapat satu setengah dolar untuk negeri saya,” cerita Tahir.

“Lalu saya tanya, sisa 25 persen untuk siapa?Dia bilang untuk polio. Polio ini di dunia bisa tidak ada lagi, jasanya Bill Gates Foundation, dia khusus untuk polio. Saya bilang, 'oke, done',” tambahnya.

Setelahnya, Tahir bertanya perihal kesepakatan uang yang dikeluarkan. Menariknya, lantaran kemampuan bahasa Inggris-nya yang terbatas, Tahir sempat salah sebut nominal hingga membuat pihak Bill Gates terkejut.

Yang mana, awalnya Tahir berniat hanya menyumbang 1 juta USD, justru menjadi 100 juta USD lantaran salah ucap.

Lalu giliran saya tanya, ‘berapa uang mau keluar?’ Dia bilang, ‘silakan Pak Tahir’. Nah karena bahasa Inggris saya gak bagus, saya sebenarnya mau sumbang 1 juta USD.  Karena bahasa Inggris kurang bagus saya bilang, one hundred million/ seratus juta USD. Itu karena salah ngomong aja, giliran dia yang kaget. Dia bilang, wah kalau ini saya gak bisa putusin, saya pulang laporan sama Bill Gates dulu,” tutur Tahir.

Dua minggu setelah orang yang dikirim Bill Gates kembali ke negaranya, Tahir mendapat pesan langsung dari pendiri Microsoft itu. Mengejutkannya, Gates justru menyetujui uang donasi yang dipinta Tahir dan mengajaknya bertemu di Abu Dhabi untuk tanda tangan kesepakatan.

“Dua minggu setelahnya, Bill Gates tulis surat, dia bilang 'kita ketemu di Abu Dhabi tanda tangan'. Saya berangkat ke Abu Dhabi, tanda tangan, sudah selesai,” kata Tahir.

Tahir pergi ke Abu Dhabi, tidak sendiri. Ada seorang wartawan yang kini menjadi Dubes Indonesia untuk Singapura, Tommy, yang juga ikut dengannya.

Setelah menandatangani kesepakatannya dengan Gates, Tahir diwawancarai Tommy mengenai alasannya dengan sukarela mengeluarkan banyak uang dalam kolaborasi donasi bersama Gates.

Rupanya, Tahir memiliki tekad dan keinginan kuat sejak kecil, ingin memberantas kemiskinan. Hal tersebut yang membuat Tahir tak sungkan mengeluarkan banyak uang untuk berdonasi dan membantu Tanah Air.

“Saya di interview sama Tommy, ' apa kamu nggak merasa sayang 100 juta USD? Saya bilang begini, waktu saya kecil di Surabaya sering lihat TV ada orang busung lapar, yang tinggal tulang, mungkin daerah Afrika atau mana. Waktu itu mungkin di bawah umur 10 tahun, saya punya sebuah tekad, di mana jikalau suatu hari saya mampu, saya akan hapuskan kemiskinan ini. Dan hari ini, Tuhan telah dengarkan doa saya, dan saya bisa bantu,” pungkas Tahir.

Dalam sejumlah sumber disebutkan, sudah sekitar satu dekade Chairman Tahir Foundation dan Bill & Melinda Gates Foundation menjalin kerja sama dalam bidang kesehatan dan sosial di Indonesia. Dengan menegluarkan anggaran sebesar US$ 100 juta, mereka membantu masyarakat Tanah Air dalam mengatasi persoalan polio, HIV, TBC, Malaria, hingga family planning atau Keluarag Berencana (KB).