Mencari rekanan atau partner bisnis, tidaklah mudah. Ini menjadi hal penting dan menantang dalam mendirikan atau mengembangkan sebuah bisnis yang dibangun bersama. Tentu akan ada banyak perbedaan, sebab itu ada banyak faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam mencari dan bekerja sama dengan partner bisnis.
Chairul Tanjung sebagai salah satu pengusaha ternama Tanah Air berbagi pengalaman saat mulai berbisnis dengan teman sejawatnya di bangku kuliah. Bos CT Corp ini mengaku sempat membuka toko yang menjual alat-alat kedokteran bersama teman-teman kuliahnya.
“Zaman masih mahasiswa, kan idealisme pokoknya sama rata sama rasa, semua diajak teman-teman bikinlah perusahaaoiyn. ada 10-12 orang, enggak ada yang setor uang (modal), tapi saya yang setor uang karena namanya teman. Namanya di kampus, teman itu everything, duit nggak penting,” ujar Chairul Tanjung dalam sebuah tayangan video yang dikutip Olenka, Selasa (25/6/2024).
“Nah, bikin kita toko di Senen Raya. Sewa tempat kecil, 3x7 meter. Kita jual alat-alat kedokteran, kedokteran gigi serta bahan,” tambahnya.
Baca Juga: Pandangan Chairul Tanjung soal Kepemimpinan, Seperti Apa?
Selama menjalankan bisnis bersama teman-temannya, ayah dari Putri Tanjung ini tak memungkiri akan adanya perbedaan di antara mereka. Pola kerja teman-temannya yang tak sesuai harapan, menjadi salah satu alasan usaha yang dibangun bersama itu harus gulung tikar.
“Teman-teman Saya ini setiap siang datang karena dapat makan siang. Malam datang karena dapat makan malam. Lama-lama itu besar pasak daripada tiang. Lama-lama bangkrut,” cerita Chairul Tanjung.
Namun, Chairul Tanjung tak merasa kecewa ketika usaha yang didirikan bersama teman-temannya itu harus bangkrut begitu saja. Kegagalan dalam berbisnis saat menjadi mahasiswa, dianggapnya sebagai bagian dari proses belajar.
Baca Juga: Belajar dari Kesuksesan Chairul Tanjung: Si Anak Singkong yang Pantang Menyerah dan Penuh Inovasi
Termasuk, belajar mencari rekanan atau partner bisnis. Di mana menurutnya, ketika menemukan perbedaan pendapat, yang dicari adalah persamaannya bukan justru perbedaannya.
“Jadi, ini adalah sebuah keniscayaan. Nanti, Anda akan sadar. Tapi, ini proses belajar, it's oke. Nggak harus Anda sukses di era mahasiswa. Kegagalan di era mahasiswa adalah sebuah learning process, jangan kecewa,” tutur Chairul Tanjung.
“Kalau ada teman yang berbeda pendapat, ajak duduk bersama-sama dan cari persamaannya, jangan cari perbedaannya,” tukasnya.