Muhamad Suleman Datau, siswa kelas tiga SDN 1 Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo sedang menyita perhatian publik Tanah Air, kisahnya viral di berbagai sosial media dalam satu dua hari belakangan ini.
Suleman Datau adalah salah satu dari ratusan peserta didik di SDN 1 Bone Raya yang antusias menyambut program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dimulai pemerintahan Prabowo Subianto sejak awal pekan kemarin.
Berbeda dengan siswa lain yang langsung menyantap dengan lahap paket makanan bergizi gratis yang disalurkan lewat petugas Polsek Bone Raya itu itu, Suleman Datau justru tak memilih membawa pulang paket makanan tersebut untuk disantap bersama sang ibu yang ia ketahui memang belum makan sedari pagi.
Suleman Datau rela menahan lapar di tengah teman-temannya yang tampak gembira sesaat setelah menerima paket makanan bergizi gratis itu.
Keputusan Suleman Datau yang tak mau membuka paket makanan yang terima sempat membuat petugas kebingungan, ketika ditanya, bocah polos itu mengaku untuk saat ini tak ada yang bisa dimakan di rumahnya. Ia memilih membawa pulang satu porsi paket makanan bergizi gratis untuk disantap bareng sang ibu.
“Iya, dapat makanan gratis, saya mau kasih ke mama karena di rumah tidak ada nasi,” kata Suleman Datau dilansir Olenka.id Kamis (9/1/2025).
Suleman Datau, mengaku sangat senang dirinya masuk sebagai salah satu siswa penerima manfaat program MBG, setidaknya program ini membantu dirinya dan sang ibu kendati mereka harus berbagi satu porsi.
“Senang bisa kasih makan mama,” ucapnya.
Penjelasan Orang Tua
Kisah Suleman Datau mendapat atensi publik setelah video pendeknya tersebar di berbagai media sosial. Setelah viral, Karsum Singgili ibunda Suleman Datau mengatakan, putranya itu membawa membawa pulang paket MBG.
Baca Juga: Minta Megawati Mundur Jadi Ketum, Desakan Effendi Simbolon Disuruh Jokowi?
dia membenarkan bahwa pada hari pertama program MBG itu diselenggarakan dirinya memang belum menyiapkan makan di rumah saat putranya berangkat ke sekolah. Karsum Singgili menjelaskan di rumah mereka bukan tidak ada beras untuk dimasak, tetapi ia belum sempat memasak saat itu. Hal inilah yang membuat Suleman teringat pada ibunya yang belum makan.