Growthmates, CEO Google, Sundar Pichai, dikenal sebagai simbol ketangguhan dalam dunia bisnis yang terus berubah. Di masa kepemimpinannya, Google berhasil beradaptasi dengan perkembangan era digital, memperluas jangkauan ke pasar baru, serta menghadapi berbagai tantangan regulasi.

Dalam sebuah wawancara terbaru di Podcast Lex Fridman, Pichai pun membagikan wawasan mendalam tentang kepemimpinan yang menentang stereotip para eksekutif teknologi ternama.

Dan, dikutip dari Times of India, Selasa (12/8/2025), menurut Pichai, kemenangan dalam bisnis bukan hanya soal target tercapai, tapi juga bagaimana memimpin tim tanpa mengorbankan kepercayaan dan kesejahteraan mereka.

1. Kepemimpinan Itu Melatih, Bukan Memerintah

Pichai mengibaratkan kepemimpinan seperti menjadi pelatih tim olahraga profesional. Seorang pelatih yang baik tahu kapan harus memberi tekanan dan kapan harus memberi ruang agar pemain menemukan ritme terbaiknya. Sama halnya, seorang pemimpin harus seimbang antara ambisi dan empati.

“Ya, saya juga bisa marah dan frustrasi seperti orang lain, tapi saya sadar kehilangan ketenangan jarang membantu mencapai apa yang benar-benar penting,” tutur Pichai.

Dirinya percaya, ledakan emosi hanya menimbulkan ketakutan yang menghambat kreativitas dan kolaborasi dalam tim.

Pendekatan ini berbeda jauh dengan gaya kepemimpinan beberapa tokoh Silicon Valley yang seringkali intens dan konfrontatif. Pichai menegaskan bahwa keberhasilan jangka panjang lebih mungkin diraih oleh pemimpin yang bisa tetap tenang di tengah tekanan.

Baca Juga: 5 Kiat Sukses ala CEO Google untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kepemimpinan