“Nah, bayangkan kalau itu dilakukan di corporate level, sama seperti anak-anak yang dididik, bahwa memang value itu diturunkan. Jadi, ya memang harus ada jati dirinya perusahaan ini punya karakter apa. Perusahaan punya karakter yang dibentuk dari para karyawan-karyawan yang bekerja,” ungkap Sigit.

Sigit Djokosoetono juga menjelaskan, menumbuhkan rasa empati bisa dilihat dari dua sisi dan bukan hanya dari sudut pandang kita saja. Lalu, empati ini juga bisa datang dengan sendirinya, tetapi bisa dilatih terus-menerus.

“Terakhir, empati memang dilatih ya, diingatkan, buat saya pun seringkali masih diingatkan. Dan memang harus dilatih,” pungkasnya.