Indonesia masuk ke dalam lima daftar negara dengan prevalensi kasus anemia tertinggi di Asia Tenggara. Anemia merupakan penyakit yang disebabkan oleh kekurangan zat besi yang juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting yang dapat menimbulkan dampak bagi kesehatan, terutama pada perkembangan kognitif anak.
Merujuk pada data Riskesda 2018, 1 dari 3 anak usia 0-59 tahun mengalami anemia. Sementara 17,7% balita gizi buruk dan gizi kurang (berat badan sesuai usia), dan 30,8% balita sangat pendek (berdasarkan tinggi badan sesuai usia).
Oleh sebab itu, pemenuhan asupan gizi seimbang harus dimaksimalkan untuk membantu tumbuh kembang si kecil. Di Indonesia, permasalahan gizi anak sendiri masih menjadi tantangan yang harus dihadapi, bahkan hal ini dapat menghambat terwujudnya Generasi Emas 2045.
Penarapan pola makan yang tepat sesuai pedoman gizi seimbang, termasuk memaksimalkan pemenuhan zat besi sangat diperlukan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menyediakan makanan dan minuman yang bersumber dari protein hewani seperti susu telur, ayam, daging sapi dan susu pertumbuhan yang diperkaya tinggi zat besi untuk mencegah anemia pada anak.
“Anemia dapat dicegah dengan memberikan asupan nutrisi yang tepat sesuai dengan pedoman gizi seimbang. Pastikan anak mendapatkan makanan yang bervariasi untuk mendapatkan gizi yang lengkap termasuk protein hewani yang kaya zat besi. Dalam pedoman gizi seimbang, susu yang juga sumber protein hewani bisa menjadi salah satu pilihan melengkapi asupan nutrisi si kecil sehari-hari,” ujar Pakar Gizi Klinik dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).
Lebih lanjut, dr. Juwalita merekomendasikan asupan gizi yang kerap dikenal sebagai Tumpeng Gizi Seimbang. Yang mana, tersedia enam zat gizi di dalamnya yang mencakup karbohidrat, protein (asam amino), lemak (AA, DHA), serat, vitamin (A. C, E, B, dan D), mineral (Fe, Zn, Ca), dan juga air.
Baca Juga: Dimulai dari Bali, Pikachu Berkemeja Batik Bakal Keliling Indonesia Lho!
Kandungan zat gizi diperoleh dari bahan pangan bervariasi dan lengkap dengan jumlah sesuai kebutuhan anak dalam sehari. “Kuncinya adalah makanannya harus bervariasi,” tegas dr. Juwalita.
dr. Juwalita memberikan tips KMS untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian. Pemenuhan kebutuhan zat besi ini perlu memperhatikan angka kebutuhan harian, bahan makanan sumber zat besi heme maupun non heme, dan memahami faktor indikator inhibitor dan enhancer agar penyerapan optimal.
Susu sebagai salah satu pilihan protein hewani mengandung asam amino esensial yang lengkap serta mengandung mineral kalsium untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Namun, perlu dicermati bahwa tidak semua susu itu sama.
“Susu pertumbuhan memiliki komposisi nutrisi yang lengkap sesuai kebutuhan anak, difortifikasi dengan vitamin dan mineral termasuk zat besi, omega-3 dan 6 serta DHA,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK., Medical & Scientific Affairs Director Sarihusada, memaparkan komitmen Sarihusada dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia serta mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.
“Kami memahami bahwa kesehatan anak Indonesia masih perlu menjadi perhatian serius oleh semua pihak, di antaranya kekurangan besi yang menjadi salah satu faktor penyebab stunting. Jika tidak ditangani dengan tepat, permasalahan kesehatan gizi ini dapat berpotensi mengganggu kesehatan fisik dan aspek kognitif anak hingga dewasa,” tutur dr. Ray.
Baca Juga: Jakarta Fashion Trend 2024: Padukan Wastra Indonesia dalam Siluet Busana Modern
Dengan komitmen membawa kesehatan melalui inovasi produk nutrisi ke sebanyak mungkin masyarakat Indonesia, Sarihusada terus menghadirkan beragam inovasi produk bernutrisi tepat yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
Selain itu, Sarihusada juga secara konsisten mengedukasi masyarakat untuk dukung kebutuhan gizi seimbang anak-anak Indonesia agar terhindar dari kekurangan zat besi.
“Salah satu inovasi produk untuk menjawab permasalahan kekurangan zat besi yang masih dihadapi anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun di Indonesia adalah menghadirkan SGM Eksplor, satu-satunya produk yang mengandung IronC™ - kombinasi unik Zat Besi & Vitamin C, yang teruji bantu penyerapan Zat Besi hingga dua kali lipat, serta dilengkapi dengan nutrisi penting lainnya seperti DHA, Minyak Ikan Tuna, Omega 3&6, untuk dukung si kecil tumbuh maksimal. Penelitian terbaru kami pun menyebutkan bahwa anak yang secara rutin mengonsumsi SGM Eksplor 1+ memiliki asupan zat besi harian yang dibutuhkan sesuai angka kecukupan gizi (AKG),” jelas dr. Ray.
Dalam momentum Hari Gizi Nasional, pihaknya berharap bisa lebih banyak lagi masyarakat yang teredukasi tentang pola makan dengan gizi seimbang dalam upaya mencegah anemia dan stunting agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dengan maksimal untuk jadi anak generasi maju.
Selain itu, dalam memastikan pemenuhan nutrisi anak, pihaknya juga ingin mengajak para ibu untuk lebih cermat dalam memastikan kandungan nutrisi susu pertumbuhan yang dikonsumsi si Kecil dengan lebih teliti dalam mengecek label pada kemasan susu, karena tidak semua susu itu sama.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Dapat Memicu Kolesterol Tinggi, Setop Mulai dari Sekarang!
“Pilih yang memiliki kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C yang dapat mendukung penyerapan Zat Besi hingga 2X lipat untuk mencegah anemia pada anak karena isinya lebih penting,” tutup dr. Ray.