Pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir, membagikan strateginya dalam mengelola bisnis rumah sakit (RS). Mayapada Healthcare Group atau yang lebih dikenal dengan nama Mayapada Hospital, salah satu lini bisnis Mayapada Group, telah mengoperasikan enam rumah sakit yang terletak di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, dan Surabaya hingga akhir 2023 lalu.

Menurut Tahir, agar bertahan lama, rumah sakit harus dikelola secara profesional dan komersial. Pasalnya, bisnis di sektor kesehatan membutuhkan pembiayaan yang besar dalam pengelolaannya.

Baca Juga: Kisah ‘Dramatis’ Dato Sri Tahir Jadi Agen Tunggal Duralex

"Rumah sakit itu harus ditangani secara profesional dan komersial. Tidak bisa mengelola rumah sakit sekaligus melakukan kerja sosial di situ. Rumah sakit butuh uang untuk memperbaiki sistemnya terus-menerus, baik mesin, training perawat maupun training dokter. Rumah sakit butuh modal yang besar," terangnya dalam sebuah kesempatan, dikutip Senin (23/9/2024).

Atas strategi yang dijalankan tersebut, pada semester I tahun 2024, Mayapada Healthcare Group mampu mencatat pendapatan sebesar Rp1,51 triliun, melonjak 34% dari posisi sama tahun lalu sebesar Rp1,12 triliun. Sementara itu, laba bersih yang berhasil didapatkan pada paruh pertama tahun ini sebesar Rp9,65 miliar, meningkat 123% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Pendiri Tahir Foundation ini menekankan, misi sosial tidak boleh dicampuradukkan dengan bisnis. Jika seorang pebisnis di bidang kesehatan ingin melakukan aksi sosial, hal itu harus dilakukan terpisah. Itulah yang mendasari Dato Sri Tahir mendirikan Yayasan Tahir Foundation.

"Peranan sosial di Mayapada dipisah. Rumah sakit dikelola secara komersial, tapi ada satu badan bernama Tahir Foundation yang memainkan peranan di sosialnya. Dua arah ini secara simultan berjalan beriringan, tapi tidak bisa digabung," tegas pebisnis kelahiran 26 Maret 1952 ini.

Lewat Tahir Foundation, salah satu orang terkaya di Indonesia tersebut membantu banyak pihak lewat aksi sosialnya. Di bidang kesehatan, Tahir Foundation pernah memberikan sumbangan hingga Rp950 miliar untuk aksi amal penanggulangan TBC, HIV, dan juga malaria di Indonesia.