Selain lokasi dan fleksibilitas ruang, lanjut Pipit, kekuatan utama Canna juga terletak pada tim kuliner dan mixologinya. Salah satunya adalah Chef Chandra Yudasswara, celebrity chef ternama Indonesia, yang memastikan standar tinggi pada setiap hidangan yang disajikan.

“Klien-klien kami sangat puas dengan catering yang kami sediakan. Bahkan tim mixologist kami seperti Agus Soeharta, Ma’atak, dll dimana mereka jadi finalis dan pemenang ajang mixologi tingkat Asia dan dunia. Jadi ini adalah tim berkelas dunia,” papar Pipit.

Pipit melanjutkan, Canna sendiri memiliki 9 private rooms yang disebut ‘Stone’ (Stone 1 hingga Stone 3), Cliff Restaurant yang menjadi favorit tamu internasional, Cave yang diatur layaknya night club untuk after party, serta beberapa area beachfront seperti The Lodge yang sangat diminati untuk private dining.

“Stone 2 menjadi favorit wedding organizer. Cliff selalu jadi pilihan tamu dari Eropa dan Singapura, sedangkan Cave sering dipakai untuk after party wedding dan corporate event,” terang Pipit.

Dijelaskan Pipit, semua venue dirancang untuk fleksibilitas penggunaan, dari casual fine dining hingga event berskala besar. Ditambah lagi, adanya cooking class, local experiences, dan dukungan tim hospitality berstandar global menjadikan Canna sebagai destinasi yang menawarkan lebih dari tempat sejenis lainnya.

Pipit juga mengatakan bahwa saat ini tren global menunjukkan bahwa wisatawan tidak hanya mencari tempat relaksasi, tetapi juga menginginkan lokasi yang bisa menunjang aktivitas bisnis secara bersamaan.

“Wisatawan kini ingin melakukan meeting, tetapi juga ingin menikmati pengalaman lokal seperti cooking class atau menikmati minuman khas. Canna menjawab tren ini dengan menghadirkan fleksibilitas penuh dari pagi hingga malam,” pungkas Pipit.

Baca Juga: Powerful Indonesia to The World: Inisiatif Baru The Apurva Kempinski Pamerkan Kekayaan Budaya Indonesia kepada Dunia