Indonesia Brand Forum (IBF) bekerja sama dengan PT Balai Pustaka hari ini menggelar acara "BUMN Soko Guru Indonesia Maju: Menuju Visi Indonesia Emas 2045". Acara ini menghadirkan sejumlah panelis, yakni Yuswohady (Founding Director IBF), Faizal Rochmad Djoemadi (Direktur Utama PosIND), Arya Sinulingga (Staf Khusus III Kementerian BUMN), dan Achmad Fachrodji (Direktur Utama Balai Pustaka) yang menjadi Penerbit & Strategic Partner IBF.

Menurut Yuswohady, Founding Director IBF, BUMN menjadi soko guru Indonesia dengan melihat fakta perusahaan-perusahaa negara memiliki potensi luar biasa untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045. Visi ini, seperti diketahui, dirumuskan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo pada 9 Mei 2019, bertujuan mencapai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia sebesar US$7 triliun, menjadikan Indonesia masuk lima besar ekonomi dunia, dan menurunkan tingkat kemiskinan mendekati nol persen pada tahun 2045.

Baca Juga: Setor Dividen Rp3,09 Triliun, Kementerian BUMN Dukung PLN Lanjutkan Transformasi Bisnis

"Dengan aset yang mencapai Rp8.978,1 triliun dan pendapatan Rp2.292,5 triliun, BUMN Indonesia lebih besar daripada Temasek Holdings di Singapura. Kontribusi besar ini menunjukkan potensi BUMN untuk menjadi pilar dan katalis utama dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045," tegas Yuswohady, Rabu (24/7/2024).

Memperkuat pernyataan Yuswohady, Arya Sinulingga menekankan bahwa BUMN memiliki dua peran utama, yaitu sebagai "lokomotif ekonomi" (value creator) sekaligus sebagai "benteng ekonomi" (agent of development). "Peran-peran inilah yang didorong Pak Erick Thohir selama 5 tahun masa kepemimpinan beliau," dia menandaskan.

"Inilah yang disebut Pak Erick sebagai peran ambidekster BUMN: peran value creator dan agent of development. Kepemimpinan Pak Erick Thohir selama hampir lima tahun ini telah berupaya menciptakan momentum bagi BUMN untuk menjalankan peran ambidekster tersebut dengan sebaik-baiknya," timpal Faizal Rochmad Djoemadi, Direktur Utama PosIND.

Peran ambidekster yang membuat BUMN sebagai pilar dan katalis menuju Visi Indonesia Emas 2024 ini, akhirnya, ditambahkan Achmad Fachrodji, Direktur Utama Balai Pustaka, akan bisa berhasil diraih lewat pendekatan strategis berupa Transformasi, Digitalisasi, dan Kolaborasi antar seluruh BUMN yang ada.

"Dengan pendekatan yang strategis dan berkelanjutan ini, BUMN diharapkan dapat membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, sejajar dengan negara-negara maju di dunia," ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Yuswohady dan Achmad Fachrodji juga mengumumkan bahwa pada 31 Juli 2024 akan diselenggarakan Indonesia Brand Forum (IBF) 2024. Kolaborasi strategis antara IBF dan Balai Pustaka ini akan menampilkan dua acara utama yang sangat berharga.

  • Pertama, Conference. Dengan tema "Elephant Learns Flamenco: BUMN Menuju Indonesia Emas 2045", konferensi ini akan menghadirkan sejumlah direksi BUMN untuk membahas Transformasi, Digitalisasi, dan Kolaborasi yang telah dilakukan selama 5 tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir;
  • Kedua, Book Launching. Akan diluncurkan buku dengan judul yang sama dengan tema Conference. Buku yang diterbitkan Balai Pustaka ini memotret dan mengulas perjalanan serta strategi BUMN dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, termasuk menyoroti kepemimpinan Erick Thohir serta keberadaan AKHLAK sebagai core values BUMN.

"IBF 2024 kali ini sangat strategis untuk dihadirkan dikaitkan dengan Visi Indonesia Emas 2045. Dalam acara Conference dan Book Launching, akan dikaji perjalanan BUMN dalam melakukan transformasi, digitalisasi, serta kolaborasi selama lima tahun terakhir di bawah kepemimpinan Erick Thohir," ujar Yuswohady. 

Acara ini, ditambahkan Achmad Fachrodji, menunjukkan komitmen kuat IBF, Balai Pustaka, dan semua pihak dalam mendukung peran krusial BUMN sebagai pilar ekonomi Indonesia. "Dengan visi yang jelas dan langkah strategis, kita harus optimistis bahwa BUMN akan menjadi motor penggerak utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," dia menutup.