3. Yoghurt
Hal serupa berlaku untuk yogurt rasa yang sering dianggap camilan sehat. Di balik kemasan menariknya, banyak mengandung gula tambahan dan perasa buatan dalam jumlah tinggi.
Alih-alih menyehatkan, asupan gula berlebih dari produk semacam ini justru dapat meningkatkan tekanan darah, kadar trigliserida, dan berat badan, semua faktor risiko utama penyakit jantung.
Kandungan proteinnya yang rendah juga membuatnya tidak benar-benar mengenyangkan, sehingga memicu konsumsi berlebih tanpa disadari.
4. Protein Bar
Kemudian ada protein bar, yang kerap diasosiasikan dengan gaya hidup aktif dan sehat. Nyatanya, banyak produk di kategori ini mengandung gula tersembunyi, bahan olahan, serta minyak biji dalam jumlah besar.
Kombinasi tersebut dapat memicu lonjakan gula darah dan peradangan yang membahayakan kesehatan jantung.
Label 'tinggi protein' sering kali menutupi kenyataan bahwa produk tersebut lebih mirip permen mahal daripada sumber nutrisi murni.
5. Keripik Sayuran
Tak ketinggalan, keripik sayuran yang banyak dipromosikan sebagai alternatif sehat dari keripik kentang. Dalam praktiknya, cara pengolahan justru membuatnya sama berisiko.
Digoreng dengan minyak biji yang kaya lemak omega-6, keripik sayuran menghasilkan senyawa berbahaya yang dapat merusak pembuluh darah.
Ditambah lagi kadar garamnya yang tinggi, camilan ini berpotensi meningkatkan tekanan darah dan menambah beban kerja jantung.
Menurut Dr. Bhojraj, melindungi jantung bukan soal mengikuti tren makanan sehat, tetapi kembali pada pola makan alami dan sederhana.
“Sayuran segar, buah-buahan, protein tanpa lemak, serta lemak sehat dari sumber murni jauh lebih memberi perlindungan dibanding produk olahan apa pun,” jelasnya.
Ia juga menyarankan untuk mengganti minyak biji dengan minyak zaitun, membatasi pemanis buatan, dan mulai membaca label nutrisi sebelum membeli produk.
Baca Juga: Tanda Penyakit Jantung Koroner yang Sering Dianggap GERD, Waspada Ya!