5. Think Like a Monk karya Jay Shetty
Mengambil dari kehidupan biara, Shetty menguraikan cara melatih pikiran Anda untuk kedamaian, tujuan, dan kejernihan emosional. Pelajaran praktisnya tentang keterpisahan, pelayanan, dan rasa syukur selaras dengan keinginan Gen Z untuk ketenangan batin di tengah kekacauan digital.
Memadukan kearifan kuno dengan anekdot pribadi dan metafora yang relevan, buku ini menawarkan landasan emosional tanpa menggurui. Buku ini memberdayakan pembaca untuk memprioritaskan perhatian, disiplin, dan kasih sayang sebagai penawar kecemasan dan beban emosional, mendorong mereka untuk menumbuhkan keseimbangan, kejelasan, dan hubungan yang lebih dalam dalam kehidupan mereka yang serba cepat.
6. Permission to Feel karya Marc Brackett
Brackett menyajikan kasus yang menarik untuk literasi emosional dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari melalui kerangka RULER-nya: Mengenali, Memahami, Memberi Label, Mengekspresikan, dan Mengatur emosi. Kisah dan penelitiannya menawarkan alat yang relevan dan didukung sains untuk membangun kecerdasan emosional.
Gen Z, yang sering kewalahan oleh masukan emosional dari platform digital, akan menganggap buku ini memberdayakan. Buku ini menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, menawarkan kosakata dan keterampilan untuk menavigasi emosi secara konstruktif dan percaya diri.
7. The School of Life: An Emotional Education karya Alain de Botton
Buku ini menawarkan peta jalan intelektual dan emosional untuk kehidupan modern dengan memadukan filsafat dengan wawasan psikologis. Gaya penulisan De Botton mudah dipahami namun menggugah pikiran, ideal untuk pembaca Gen Z yang mendambakan kedalaman di luar berita media sosial.
Buku ini membahas cinta, pekerjaan, pengetahuan diri, dan hubungan dengan nuansa emosional. Melalui refleksi yang lembut dan analisis yang tajam, buku ini mengajarkan kecerdasan emosional sebagai disiplin seumur hidup yang berakar pada kesadaran diri, empati, dan keberanian untuk menghadapi kompleksitas, yang pada akhirnya membimbing pembaca menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh tujuan di dunia yang berubah dengan cepat.
8. Set Boundaries, Find Peace karya Nedra Glover Tawwab
Panduan Tawwab yang jelas dan langsung tentang batasan berbicara langsung kepada perjuangan Gen Z dengan kelelahan, keinginan untuk menyenangkan orang lain, dan paparan digital yang berlebihan.
Dia menjelaskan bagaimana menetapkan batasan emosional meningkatkan harga diri dan mengurangi kebencian, menggunakan contoh kehidupan nyata dan bahasa yang meneguhkan. Kecerdasan emosional, dalam pandangannya, dimulai dengan menghormati kebutuhan sendiri.
Gen Z akan menghargai alat yang dapat ditindaklanjuti dan nada yang memvalidasi yang membingkai batasan bukan sebagai penghalang, tetapi sebagai jembatan menuju hubungan yang lebih sehat dan kebebasan emosional.
Baca Juga: Rekomendasi 10 Buku Inspiratif untuk Wanita Mengatasi Keraguan Diri