Sesi inti acara diisi dengan talkshow yang menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu Plt. Asisten Deputi Bidang Manajemen Risiko dan Kepatuhan BP-BUMN, Anindita Eka Wibisono, serta Partner Assurance PwC Indonesia, Meita Laimanto. Dalam paparan mengenai ‘Tata Kelola Korporasi BUMN dalam Menciptakan Business Resilience’, Anindita mengingatkan kembali peran vital PERURI. “PERURI sesuai undang-undang, memiliki privilege untuk industri masa depan dan harus sustain,” ungkapnya.

Sementara itu, Meita Laimanto yang membawakan materi ‘Best Practice dalam Implementasi Internal Control yang Efektif’, menekankan aspek fundamental dari tata kelola. “Tata kelola itu bukan hanya formalitas, tapi suatu fondasi utama untuk kemajuan perusahaan,” jelas Meita.

Menutup rangkaian acara, Dewan Pengawas PERURI, Marlison Hakim, memberikan pandangannya mengenai pentingnya internalisasi budaya tata kelola.

“Bahwa tata kelola bukanlah formalitas, tetapi pertumbuhan untuk membangun keberlangsungan. Saya mengajak keseluruhan jajaran bahwa acara ini jangan dianggap sebagai formalitas semata, tetapi menjadi kontemplasi untuk masa depan PERURI, melalui penguatan internal dan budaya SDM,” ujar Marlison.

Melalui Executive Briefing ini, PERURI menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) sebagai landasan utama dalam menjalankan transformasi bisnis dan digital, guna memberikan kontribusi terbaik bagi bangsa dan negara.