Pada usia 15 tahun, Alim bahkan memutuskan berhenti dari pendidikan formal untuk ikut membantu mengembangkan usaha kecil yang dirintis ayahnya.
“Saya betul-betul dari pengusaha kecil, itu ayah saya juga demikian. Jadi, apa boleh buat, saya ikut berjuang dari bawah,” ungkapnya.
Bagi pria kelahiran Surabaya, 24 September 1951 itu, semangat pantang menyerah adalah kunci. Hidup, menurutnya, tidak bisa dijalani tanpa perjuangan.
Suami dari Sriyanti ini pun lantas menggambarkan perjuangan hidup layaknya bertani, di mana hasil tidak akan pernah datang tanpa usaha untuk menanam.
“Hidup itu tanpa perjuangan tidak mungkin. Kalau you tidak tanam padi, mana bisa tumbuh padi. Jadi kita ini harus terus berusaha,” tegasnya.
Baca Juga: Kisah Pendirian Maspion Group, Mulai dari Usaha Keluarga hingga Merajai Pasar Indonesia