Ketahanan dan Daya Tahan bagi CEO

Memimpin perusahaan seperti menjadi atlet profesional, kecuali musimnya tidak pernah berakhir. Bisnis adalah olahraga kontak, di mana ketahanan, daya tahan, dan kemampuan untuk pulih dengan cepat sangat penting.

Dalam ‘The Ride of a Lifetime’, Iger menceritakan pengalamannya menghadapi ketegangan politik di Tiongkok dan konflik kreatif dengan George Lucas, yang membutuhkan ketenangan, kesabaran, stamina, dan pemikiran strategis yang teguh.

Meskipun olahraga merupakan cara untuk melatih tubuh, olahraga juga sama ampuhnya untuk melatih pikiran. Iger menekankan, "Menjaga kebugaran, memiliki stamina sangat penting bagi saya, dan itu berarti makan dengan baik, berolahraga, dan merawat tubuh serta pikiran saya. Saya tidak dapat melakukan pekerjaan ini jika saya tidak dalam kondisi kesehatan fisik dan mental."

Dengan memupuk ketahanan fisik, para CEO mempersiapkan diri untuk menghadapi tekanan dan tuntutan kepemimpinan dan bisnis. Tubuh yang kuat memicu pikiran yang kuat, memastikan Anda tetap tajam dan fokus apa pun situasinya.

CEO yang Bugar Adalah CEO yang Efektif

Energi itu menular. Sebagai seorang CEO, vitalitas Anda menentukan gaya hidup karyawan, klien, anggota dewan, dan bahkan keluarga Anda. Saat Anda dalam kondisi terbaik, semua orang di sekitar Anda akan merasakan manfaatnya. Kebugaran bukan sekadar inisiatif kesehatan pribadi; kebugaran fisik merupakan penguat produktivitas, kreativitas, dan kepemimpinan.

Seperti yang pernah dikatakan Presiden John F. Kennedy, "Kebugaran fisik bukan hanya salah satu kunci terpenting untuk tubuh yang sehat, tetapi juga merupakan dasar dari aktivitas intelektual yang dinamis dan kreatif."

Dalam lingkungan bisnis berisiko tinggi saat ini, kebugaran fisik telah bergeser dari kemewahan menjadi kebutuhan. Kebugaran fisik bukan sekadar simbol status—kebugaran fisik merupakan fondasi untuk menghadapi tuntutan kepemimpinan modern yang tiada henti.

Baca Juga: 3 Strategi CEO Nike Meremajakan Budaya Perusahaan dan Balik ke Masa Kejayaan