Perspektif Psikolog

Sementara itu, Psikolog Anak dan Keluarga, Saskhya Aulia Prima, M.Psi. mengatakan, mengajak anak beraktivitas di luar rumah bukan hanya soal mencari hiburan, tetapi juga berhubungan erat dengan kebahagiaan serta perkembangan mereka secara menyeluruh.

Menurutnya, aktivitas sederhana seperti berjalan, bermain, hingga berbelanja bersama dapat memberikan pengalaman berharga yang membentuk keterampilan sosial, emosional, bahkan kognitif anak.

Saskhya juga bilang, momen berbelanja bersama anak memiliki nilai pembelajaran yang lebih dalam dibanding sekadar aktivitas konsumtif.

“Pengalaman berbelanja bersama anak bukan sekadar aktivitas konsumsi, melainkan sarana pembelajaran yang penting. Dari kegiatan sederhana ini, anak dapat mengembangkan kemampuan planning, pengendalian diri saat berbelanja, dan menentukan prioritas. Apabila dilakukan di lingkungan yang nyaman dan menyenangkan, kegiatan ini juga berfungsi sebagai stress release dari rutinitas, sekaligus memperkuat interaksi positif antara orang tua dan anak,” jelas Saskhya.

Tak hanya pengalaman memilih barang di tempat seperti OH!SOME, ruang bermain juga berperan besar dalam tumbuh kembang anak.

Misalnya, area seperti FuniFun! memungkinkan anak menyalurkan energi, berinteraksi aktif dengan teman sebaya, sekaligus mengurangi paparan screen time berlebih yang kerap menjadi tantangan orang tua di era digital.

Saskhya menambahkan, risiko global emotional recession akibat penggunaan gawai secara berlebihan kini semakin nyata.

“Dampaknya bisa berupa keterlambatan bicara maupun masalah sensorik karena kurangnya anak bergerak. Itu sebabnya, menyediakan kesempatan bermain aktif menjadi langkah penting bagi orang tua,” tutur Saskhya.

Dengan demikian, kata Saskhya. mengajak anak beraktivitas di luar rumah, entah lewat belanja bersama atau bermain aktif, bukan hanya soal kesenangan sesaat.

“Lebih dari itu, ini adalah investasi jangka panjang bagi tumbuh kembang, keseimbangan emosi, dan ikatan keluarga yang lebih kuat,” pungkasnya.

Baca Juga: Rhenald Kasali: Anak Harus Dilatih Tantangan, Bukan Dimanjakan