Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja, menjelaskan alasan dibukanya BCA Digital. Menurutnya, saat itu merupakan tren dibukanya bank digital sehingga BCA mencoba mengikuti perkembangan yang terjadi.

Menurut Jahja, rentang usia nasabah BCA cukup luas, dari remaja belasan tahun hingga orang-orang berusia 90-an tahun. Oleh karena itu, perusahaan berusaha memberikan layanan yang spesifik guna memenuhi kebutuhan nasabah.

Baca Juga: Semester Pertama Tahun 2024: Laba Bersih BCA Mencapai Rp26,9 Triliun

"Awal pembentukan BCA Digital difokuskan untuk milenial. Dengan nasabah hingga 30-an juta lebih, terdapat nasabah dari yang usianya dari 18 tahun sampai 90 tahun. Kami tidak bisa fokus hanya untuk milenial karena banyak sekali mengopeni yang range lebih senior juga, jadi everything," tegasnya.

Atas dasar itu, pembentukan BCA Digital memang menyasar niche market, yaitu milenial. Mereka yang membutuhkan fitur-fitur khusus, senang promo, bisa menggunakan BCA Digital.

"Bagi milenial yang sangat ingin mendapatkan feature yang betul-betul gaul, istilahnya gitu ya, itu diarahkan untuk BCA Digital. Kami fokus di situ dan mereka juga dikonsentrasikan bukan hanya get member, open account, tapi aktif menggunakan," tegasnya.

Dalam paparan yang disampaikan awal tahun ini, Jahja mengungkapkan bahwa 70 persen pengguna BCA Digital aktif menggunakan fitur-fitur yang ditawarkan.