Calon wakil gubernur (cawagub) Jakarta Rano Karno berjanji bakal meninggalkan kendaraan pribadinya dan memilih menggunakan transportasi publik jika dirinya bersama Pramono Anung terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Jakarta 2024.
Pria yang karib disapa Bang Deol itu mengatakan, saat ini moda transportasi umum di Jakarta sudah nyaris sempurna, kalau menjadi pejabat publik dia akan memberi contoh sebagai upaya mengajak warga Jakarta menggunakan angkutan massal.
Baca Juga: Janji Permudah Warga Jakarta Cari Kerja, Pramono -Rano: Kami Tidak Ingin Ada Keribetan
"Saya kan tinggal di Lebak Bulus, saya sudah putuskan kalau saya terpilih saya mau ke Balai Kota naik MRT supaya turun di HI (Hotel Indonesia)," kata Rano dalam acara Dialog Seni yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) di TIM, Jakarta Pusat ditulis Selasa (24/9/2024).
Menurut Rano, kebiasan menggunakan transportasi publik bakal memberi berbagai manfaat selain untuk menekan emisi karbon yang menyebabkan polusi udara, penggunaan angkutan massal juga dianggap sebagai salah satu solusi jitu untuk mengatasi masalah macet di Jakarta.
Untuk itu dia mengatakan, kalau terpilih pada Pilgub Jakarta kebiasaan menggunakan angkutan umum juga bakal diterapkan untuk seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta. Dengan begitu dia berharap masyarakat juga bisa meniru kebiasan baru tersebut.
"Nanti kita lihat, karena tujuannya dari mana dong? Saya kan dari Lebak bulus MRT-nya dari halte di Lebak bulus, kalau ASN lain kan bisa dari mana-mana. Ini artinya, kita akan cari cara supaya memperingan beban kota itu aja," ucap Rano.
Rano melanjutkan, dirinya bersama Pramono Anung sebetulnya sudah menyiapkan sejumlah program jitu untuk mengentaskan masalah polusi dan kemacetan di Jakarta.
Selain lewat penggunaan transportasi massal, pasangan ini juga menggagas agar penyelenggaraan car free day (CFD) di Jakarta supaya diadakan lebih dari satu kali dalam seminggu.
"Kayaknya kita harus membuat car free day minimal seminggu dua kali, itu kan salah satu cara (mengatasi kemacetan)," ucap dia.
Baca Juga: Mengukur Peluang Keberhasilan Anies Baswedan Jika Bikin Parpol Sendiri
Di sisi lain, Rano juga meyakini banyaknya kendaraan yang dapat sebabkan kemacetan justru berasal dari luar Jakarta.
"Tapi, saya yakin jumlah terbesar ini datang dari luar, bukan tinggal di tengah-tengah (Jakarta)," tegas Rano.