Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memiliki perjalanan hidup yang luar biasa. Sebagai seorang pengusaha sukses, Bahlil memulai hidup dari titik kemiskinan. Cerita hidupnya bukan sekadar tentang kerja keras dan ketekunan, tetapi juga tentang ketahanan mental yang luar biasa dalam menghadapi kesulitan.
Lahir dan dibesarkan dalam keluarga miskin, Bahlil mengaku bahwa perjuangan hidup dimulai sejak ia masih kecil.
“Sudah lama miskin, dari kecil saya merasakannya. SD miskin sampai dengan Kuliah pun susah,” ujarnya dalam sebuah video yang dilansir Olenka pada Jumat (15/11/2024).
Meskipun demikian, semangatnya untuk melanjutkan pendidikan tidak pernah surut. Bahkan saat kuliah di Jayapura, ia harus mengandalkan kerja keras untuk bisa membayar uang kuliah dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Baca Juga: Bahlil Lahadalia: IP Bukan Ukuran Kecerdasan Seseorang
“Waktu kuliah, saya gak ada keluarga di Jayapura, tinggal di asrama. Jadi, saya harus mengerjakan apapun yang penting bisa bayar uang kuliah, bisa makan, bisa hidup,” cerita Bahlil.
Bahkan, ia pernah berjualan koran, mendorong gerobak di pasar, bahkan makan hanya dengan mengandalkan mangga muda yang jatuh di pinggir asrama.
“Pernah suatu ketika, saya sampai busung lapar, karena nggak ada kiriman. Saya makan mangga muda yang jatuh di pinggir asrama. Bagi saya, hidup sudah bagus, dan pengusaha ini adalah bonus,” tambahnya.
Namun, keadaan yang sulit tidak menghalangi Bahlil untuk meraih cita-cita. Justru, ia merasa bahwa tantangan itu memotivasi dirinya untuk lebih keras berjuang. Dari pengalaman hidup yang penuh perjuangan itu, Bahlil belajar bahwa kehidupan bukan hanya soal materi, tetapi tentang bagaimana kita menghadapi dan mengatasi kesulitan. Perjalanan hidupnya membentuk mentalitas yang gigih dan tekad yang kuat untuk meraih kesuksesan.
Baca Juga: Masa Kuliah Bahlil Lahadalia: Jadi Aktivis, 11 Kali Ditahan Polisi!
Kini, Bahlil menjadi salah satu contoh nyata bahwa kesulitan bukanlah penghalang untuk mencapai impian. Perjalanan hidupnya yang penuh liku menjadikan dia seorang pengusaha sukses yang mampu beradaptasi dan bertahan dalam situasi yang paling sulit sekalipun.
Keputusan Bahlil untuk menjadi pengusaha bukan hanya soal mengejar keuntungan, melainkan sebuah langkah untuk membuktikan bahwa dengan kerja keras dan tekad, segala sesuatu mungkin tercapai.