Nyeri Sendi dan Otot
Bagi orang yang sudah lanjut usia atau memiliki masalah pada persendian, tidur di lantai bisa memperparah rasa sakit dan kaku. Tanpa bantalan yang memadai, permukaan lantai yang keras bisa memberikan tekanan yang berlebihan pada sendi, terutama pada lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa memperburuk kondisi seperti osteoartritis dan mempercepat kerusakan tulang rawan pada sendi. Selain itu, tidur di lantai yang keras juga membuat otot lebih tegang karena harus menopang tubuh tanpa bantuan dari kasur atau bantalan.
Untuk diketahui, otot yang tegang ini bisa menjadi kaku dan nyeri setelah bangun tidur, yang menyebabkan ketidaknyamanan sepanjang hari. Tidur di lantai dapat menyebabkan rasa nyeri pada sendi dan otot. Suhu dingin dari lantai dapat menyebabkan jaringan tubuh membengkak, yang pada gilirannya dapat menimbulkan rasa nyeri.
Mengutip dari laman Hello Sehat pada Selasa (8/10/2024) disebutkan, "Ketika tubuh terpapar oleh suhu dingin dalam waktu yang cukup lama, jaringan tubuh akan membengkak sehingga menyebabkan ruang persendian terdesak."
Paparan Debu dan Kuman
Tidur di lantai juga meningkatkan risiko paparan debu, kuman, dan mikroorganisme yang tidak terlihat. Meskipun lantai tampak bersih, banyak kuman dan debu yang dapat memperburuk kondisi kesehatan, terutama bagi mereka yang alergi.
Mengganggu Postur Tubuh dan Tulang Belakang
Salah satu risiko utama tidur di lantai adalah gangguan pada postur tubuh dan tulang belakang. Lantai yang keras tidak memberikan dukungan yang memadai untuk punggung dan tulang belakang, yang berpotensi menyebabkan ketidaksejajaran tulang dan ketegangan otot.
Baca Juga: 7 Manfaat Tidur Siang: Keajaiban Tidur untuk Tajamkan Daya Ingat hingga Sehatkan Jantung!
Jika tidur di lantai dilakukan terus-menerus, ketegangan ini bisa berubah menjadi rasa sakit kronis, terutama di area punggung bagian bawah dan leher.
Bagaimana, Growthmates? Begitu mengetahui segudang bahaya dari tidur di lantai apakah kalian masih mau melakukannya?