Imunitas batin menjadi hal penting dimiliki agar tidak terlalu mudah dipengaruhi oleh perilaku atau karakter orang lain yang mungkin terasa negatif. Dengan imunitas batin yang kuat, kita dapat merespons situasi secara bijak dan lebih terkendali tanpa langsung memberi label buruk.
“Imunitas batin dan menyadari adanya ketidaknyamanan di luar, itu perlu berjalan seimbang. Di dunia kerja kan juga seperti itu, kalau dikit-dikit resign gara-gara ini toxic, toxic office resign Ah toxic, pindah-pindah terus resign, resign lima kali. Ada teman saya yang seperti itu, lalu terakhir dia ngomong ke saya 'ternyata yang toxic diriku Ji, bukan office-nya',” tutur Adjie.
Baca Juga: Kenali 7 Tanda Lingkungan Kerja Toxic, Berdampak Buruk pada Fisik dan Bikin Gak Produktif!
Di samping itu, juga perlu menyadari bahwa diri ini tak sepenuhnya suci, tak sepenuhnya benar, dan bahkan mungkin menjadi toxic bagi orang lain. Intinya, introspeksi diri adalah cara terbaik untuk memupuk kesadaran dalam diri.
“Bukankah setiap kita ini sebenarnya juga toxic buat orang lain? Sadarkah kita akan hal itu? Atau dirimu merasa dirimu adalah manusia yang suci dan tidak pernah jadi toxic buat orang lain? Itulah masalahnya kalau merasa diri suci, itu masalahnya. Sehingga kita juga perlu sadar bahwa diri kita pun juga bisa jadi toxic buat orang lain,” imbuhnya.