Rak buku ini didesain khusus oleh seniman ternama Popomangun, visualisasi ini menampilkan komposisi bentuk organik yang khas ala Popomangun yang beragam dan dinamis yang dimana melambangkan persatuan berbagai macam budaya, serta dengan permainan komposisi warna yang kontras dan vibrant sebagai simbol untuk semangat yang lebih berani.
Fasilitas rak buku ini tentunya memerlukan partisipasi aktif dari banyak pihak untuk tetap bisa dirawat secara bersama, harapannya hal ini dapat meningkatkan budaya baca dengan menghadirkan bacaan yang berkualitas untuk masyarakat.
Instalasi ‘Baca Buku di KRL’ ini memiliki tujuan untuk terus mendorong budaya literasi melalui membaca buku di kereta, dan juga merangsang diskusi serta pertukaran ide melalui media sosial dengan seluruh masyarakat.
Saat ini, ada 300 buku fisik dari berbagai genre yang tersedia di rak. Selain itu, masyarakat juga bisa memindai kode QR yang tertera untuk mendapatkan akses gratis 500 buku dalam aplikasi Gramedia Digital selama satu hari.
Masyarakat boleh mengambil buku itu, membaca di kereta, lalu mengembalikannya saat tiba di stasiun tujuan.
Dan, dalam enam bulan ke depan, PT KCI berencana untuk menambah rak buku di delapan stasiun lain. Masyarakat, khususnya pengguna commuter line, dapat berbagi pengalaman membaca mereka dan merekomendasikan buku kepada sesama pengguna melalui kegiatan 'Baca Buku di KRL'.