4. Keripik kentang
Mengunyah keripik kentang mungkin tampak seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, tetapi dapat meningkatkan risiko kanker. Konsumsi makanan olahan ultra ini dikaitkan dengan penyakit jantung, peradangan, diabetes, dan kanker.
Karena sifatnya yang dapat menyebabkan peradangan dan rendah serat, makanan ini dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan diri sehingga kanker dapat tumbuh.
5. Produk susu
Meskipun beberapa penelitian mengaitkan produk susu dengan penurunan risiko kanker usus, dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari Oxford Population Health, Universitas Peking, dan Akademi Ilmu Kedokteran Tiongkok, Beijing, dan dipublikasikan di BMC Medicine, ditemukan bahwa orang yang mengonsumsi produk susu secara teratur memiliki risiko yang jauh lebih besar untuk terkena kanker hati dan payudara. Untuk setiap asupan 50g/hari, risikonya meningkat masing-masing sebesar 12% dan 17%.
6. Makanan dengan pewarna buatan
Pewarna makanan buatan, yang sering ditemukan dalam permen, minuman, dan camilan olahan, terbuat dari bahan kimia sintetis yang mungkin mengandung zat berbahaya. FDA sedang mempertimbangkan untuk melarang penggunaan pewarna merah no. 3 yang ditemukan dalam makanan yang biasa dikonsumsi oleh anak-anak.
Red 40 dan Yellow 5 telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker, jika dikonsumsi dalam jumlah besar dari waktu ke waktu.
7. Soda
Soda dan minuman bersoda lainnya mengandung banyak gula dan memiliki berbagai bahan kimia serta pengawet. Kandungan gula yang tinggi dapat menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2, yang keduanya terkait dengan peningkatan risiko kanker.
Selain itu, asam fosfat dalam soda dapat melemahkan tulang dan menyebabkan peradangan, yang dikaitkan dengan pertumbuhan kanker.
8. Makanan kaleng
Makanan kaleng mengandung Bisphenol A (BPA), zat kimia yang digunakan pada lapisan kaleng untuk mencegah korosi. BPA adalah pengganggu endokrin yang dapat meniru estrogen dalam tubuh dan telah dikaitkan dengan berbagai kanker, termasuk kanker payudara dan prostat. Meskipun banyak merek beralih ke kaleng bebas BPA, tetap penting untuk berhati-hati tentang konsumsi makanan kaleng.
9. Daging panggang
Memasak daging pada suhu tinggi, seperti memanggang atau memanggang, dapat menghasilkan zat karsinogenik yang dikenal sebagai amina heterosiklik (HCA) dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).
Senyawa ini terbentuk saat daging terkena panas langsung atau api terbuka, dan telah terbukti meningkatkan risiko kanker usus besar, perut, dan payudara.
10. Lemak trans
Lemak trans, yang ditemukan dalam minyak terhidrogenasi parsial, umumnya digunakan dalam makanan olahan seperti makanan panggang, margarin, dan makanan ringan.
Lemak ini tidak hanya menyebabkan obesitas dan penyakit jantung, tetapi juga meningkatkan peradangan dalam tubuh, yang dapat mendorong pertumbuhan sel kanker. Mengurangi atau menghilangkan konsumsi lemak trans dapat membantu menurunkan risiko kanker.