Pada tanggal 28 Maret 2024 Askrindo Syariah telah melakukan publikasi atas Laporan Keuangan Audited Tahun 2023 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis dan Rekan (Firma anggota PwC) dengan opini "Wajar Dalam Hal yang Material".

"Alhamdulillah Tahun 2023 ini kami dapat membukukan laba mencapai Rp154,3 miliar," ujar Direktur Utama Askrindo Syariah, Kokok Alun Akbar melalui Siaran Pers nya di Jakarta pada hari Kamis tanggal 28 Maret 2024. Pada siaran pers tersebut, Kokok Alun didampingi oleh Direktur Keuangan Aviantono Yudihariadi.

Baca Juga: Dukung Pembangunan Berkelanjutan, Askrindo Berbagi Kebahagiaan di Bulan Suci Ramadan

Baca Juga: Ini Bocoran Isi Naskah Akademik Hak Angket Dugaan Kecurangan Pemilu

"Di tahun 2023 aset perusahaan meningkat sebesar 12,9 persen dibandingkan tahun 2022 sehingga total aset tahun 2023 menjadi Rp2.551 triliun sedangkan di tahun 2022 sebesar Rp2.259 triliun. Begitu juga dari sisi ekuitas Perusahaan yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 24,9 persen dari Rp693,6 miliar pada tahun 2022 menjadi Rp866,9 miliar pada tahun 2023," ujarnya.

Askrindo Syariah memperoleh peringkat idA+/Stable untuk kinerja keuangan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat tersebut mencerminkan dukungan yang kuat dari holding yaitu PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (PT BPUI) atau dikenal juga dengan IFG. Sebagaimana diketahui bahwa Askrindo Syariah merupakan anak perusahaan dari PT Asuransi Kredit Indonesia (PT Askrindo) dimana pada tanggal 31 Maret 2020 berdasarkan Keputusan Menteri BUMN, PT Askrindo bergabung dengan Holding BUMN asuransi dan penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG).